
Sup kacang merah yang disajikan dengan sayuran seperti bayam, wortel, seledri, daun bawang dan irisan daging sapi/ayam/jerohan. Kuah kaldunya bening dan segar. Konon Sup Senerek ini merupakan akulturasi kuliner Belanda ketika jaman penjajahan dulu di Magelang.
Tentara Belanda sering memasak Snert soup, berupa sup kacang polong yang disajikan hangat dimakan dengan roti. Nah karena lidah Jawa agak ribet dalam pengucapan Snert, maka tersebutlah Senerek, refer to kacang merah sebagai pengganti kacang polong yang nggak ada di Jawa. Warung Pak Parto berada di kompleks kios terminal lama bawah Bukit Tidar.
Mangut Beong Sehati Borobudur
Sajian ikan beong (semacam lele besar yang hidup di Sungai Progo, Elo, dll) dimasak mangut pedas dengan bumbu rempah dan kuah santan. Harga bervariasi tergantung bagian potongan ikan atau utuh. Yang pasti terjangkau, bikin megap-megap kepedesan & ketagihan!
Lokasinya berada di Desa Kembanglimus Borobudur, sekitar 3 Km dari Candi Borobudur ke arah Kecamatan Salaman. Cari papan nama warung di sisi kanan jalan, lalu masuk jalan kampung sekitar 100 meter. Sampai deh. Dekat juga kok dengan gapura desa menuju rumah doa gedung merpati di Bukit Rhema.
Paksi Coffe House
Selanjutnya, jika kamu ingin cari tempat makan di Magelang yang bisa dijadikan tempat nongkrong sekaligus, ada Paksi Coffe House. Paksi Coffe House merupakan tempat makan sekaligus cafe yang mengangkat tema tempo dulu.
Tempat ini diisi dengan perabotan yang mirip dengan rumah joglo dan benar-benar ala-ala vintage.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News