GenPI.co — Wabah cacar monyet yang terjadi di Singapura membuat Dinas kesehatan Provinsi Riau mendesak kantor Karantina Kepolisian Kawasan Pelabuhan dan pihak Bandara Internasional Sultan Syarif memasang " Thermal Detection".
Hal itu dilakukan Dinkes Riau untuk mewaspadai masuknya virus cacar monyet yang sedang merebak di Singapura. Dinkes mengimbau petugas untuk memeriksa suhu tubuh penumpang yang datang dari Singapura dan Batam. Meskipun sampai saat ini belum ditemukan penumpang yang terdeteksi terjangkut virus tersebut.
Sementara, kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Batam memasang 2 thermal detection (pemindai suhu) di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. Guna membantu Dinas Kesehatan Kota Batam dalam menimalisir masuknya virus cacar monyet yang sedang hangat dibicarakan di Singapura.
Alasan dipasangnya alat itu di Pelabuban Ferry Internasional Batam Centre, karena di pelabuhan ini tidak memungkinkan petugas untuk memeriksan satu persatu penumpang yang masuk dan yang keluar.
Diharapkan dengan alat itu, mampu memindai suhu tubuh penumpang secara massal. Untuk suhu tubuh manusia normal memiliki ambang batas sampai 37,5 derajat celcius. Maka, ketika seseorang memiliki suhu tubuh 38 derajat ke atas, alarm akan berbunyi.
Pada suhu tubuh di atas 38 derajat celsius maka orang tersebut bisa diduga memiliki gejala sakit. Dengan begitu, harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena bisa saja ada ndikasi terjangkit virus cacar monyet.
Baca juga:
Paling Banyak Ditanya, Apakah Cacar Monyet Mematikan?
Harus Tahu, Ini Fakta-fakta Penting Soal Cacar Monyet
Amit-Amit, Begini Tandanya Kalau Kamu Kena Cacar Monyet
Alasan dipasang alat tersebut di kedua titik, di pelabuhan dan bandara karena kedua tempat tersebut merupakan pintu atau akses keluar masuknya orang berpergian dari dan ke luar Indonesia, khususnya Singapura.
Simak video pilihan ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News