Kasus Covid-19 usai Lebaran 2021 Lebih Tinggi dari Lebaran 2020

18 Juni 2021 08:51

GenPI.co - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut lonjakan kenaikan kasus positif Covid-19 usai Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibandingkan 2020.

Pada periode kasus Covid-19 usai lebaran 2021 terjadi kenaikan kasus mencapai 112.22 persen.

"Setelah disandingkan pada minggu ke-4, kenaikan kasus pada 2020 adalah sebesar 93,11 persen," kata Wiku dilansir dari Antara, Jumat (18/6/21),

BACA JUGA:  Klaster Pesantren di Bogor Naik, 93 Orang Positif Covid-19

Menurut Wiku, kenaikan signifikan pada 2021 karena tingginya kenaikan kasus per minggunya, khususnya dari pekan ke-3 ke pekan ke-4.

Merujuk data Satgas Covid-19, pada 31 Mei 2021 angka kasus aktif adalah 39.999 kasus namun pada 7 Juni langsung melonjak hingga 55.320 kasus.

BACA JUGA:  Covid-19 di Jogja Meledak, Operasi Masker Diaktifkan Lagi

Sedangkan pekan ketiga pasca Idul Fitri 2020 yaitu 15 Juni 2020 angka kasus aktif adalah 7.551 kasus dan pada pekan ke-4 adalah 8.078 kasus.

"Pembelajaran kedua, signifikansi kenaikan kasus minggu ke-4 lebih besar tahun lalu. Pada tahun lalu, Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus hingga 758 persen sedangkan tahun ini sebesar 281,59 persen," ungkapnya.

BACA JUGA:  16 Pegawai PN Semarang Positif Covid-19, Sidang Tetap Jalan

Penyebab terjadinya signifikansi kasus lantaran pada 2020 lalu Indonesia masih dalam tahap awal pandemi dan masih menyesuaikan diri dalam penanganan Covid-19.

Meski kenaikan kasus lebih tinggi dibanding tahun lalu, kenaikan persentase tingkat provinsi tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun 2020.

"Tapi di beberapa kabupaten kota terdapat kenaikan kasus yang sangat signifikan dalam rentang waktu yang singkat contohnya di Bangkalan, Pati, Kudus, Jepara, Bandung dan kota Cimahi," papar Wiku.

Selain itu, Provinsi Bali dan Sulawesi Selatan yang tahun lalu masuk dalam 5 besar daerah tertinggi, pada tahun ini posisinya digantikan oleh DI Yogyakarta dan Jawa Barat.

"Tahun ini kenaikan minggu ke-4 pasca Idul Fitri seluruhnya diisi oleh provinsi dari pulau Jawa. Mengingat 5 provinsi ini adalah daerah asal dan tujuan mudik, jadi dapat dikaitkan dengan fakta meski sudah diterapkan peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri," terang Wiku.

Tak hanya itu, mobilitas penduduk keluar Jabodetabek sebelum Idul Fitri dan masuk ke Jabodetabek setelah Idul Fitri juga mengalami peningkatan signifikan.

Begitu pula dengan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan dan tempat wisata selama liburan Idul Fitri.

Wiku memberikan peringatan adanya kenaikan kasus positif tersebut dapat bertahan hingga dua bulan setelah Idul Fitri.

"Adanya periode tambahan yaitu arus balik ke Jabodetabek pasca Idul Fitri dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbulkan bertambah 1-2 minggu, dampak periode libur panjang biasanya 4-6 minggu dan dengan periode tambahan ini bisa saja dampak Idul Fitri ini bisa menjadi 7-8 minggu," tukasnya. (ANT)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co