GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil langkah darurat covid-19 yang makin meluas di wilayahnya.
Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi lantas menyoroti anggaran dana Formula E yang dicanangkan beberapa waktu lalu.
Menurut dia, dana Formula E sangat mencurigakan sehingga lebih baik dialihkan ke penanggulangan covid-19.
"Formula E ini sangat problematik dan mencurigakan. Sejak awal, Formula E tidak ada di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Jakarta," beber Dedek Prayudi kepada GenPI.co, Senin (21/6).
Uki, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Formula E tidak ada kajian investasi dan bisnis.
Selain itu, di negara lain, Formula E dibiayai oleh swasta bukan dari Pemprov.
Dia lantas membandingkan dengan negara lain yang merugi akibat Formula E.
"Di Kanada, pagelaran Formula E rugi," tegasnya.
Mantan Jubir PSI itu lantas mengatakan tidak ada riset yang membuktikan adanya korelasi kuat event Formula E dengan penggunaan mobil listrik.
Dengan demikian, dia mempertanyakan anggaran tersebut di tengah pandemi covid-19 di Jakarta yang makin meresahkan.
Selain itu, Uki membongkar bahwa terdapat negara yang mana tidak menyelenggarakan Formula E, tetapi menjadi pengguna terbanyak di dunia.
"Norwegia mampu menjadi pengguna mobil listrik terbanyak dengan angka 56 unit per seribu penduduk," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News