GenPI.co - Wacana menaikkan tarif parkir DKi Jakarta membuat Ferdinand Hutahaean bereaksi. Mantan politisi Demokrat itu menyebut kebijakan Anies sakit jiwa.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menaikkan tarif parkir kendaraan di ibu kota.
Alasannya adalah untuk mengurangi pergerakan kendaraan pribadi dan kemacetan lalu lintas.
Rencana kenaikan tarinya dianggap tidak masuk akal. Pemprov DKI Jakarta berencana menaikkan tarif parkir kendaraan hingga Rp60 ribu per jam.
Dengan manajemen parkir yang masih amburadul, Ferdinand melihat hal ini sangat tak masuk akal.
"Penataan parkir saat ini di Jakarta masih amburadul. Sistem tidak jelas bahkan dikuasai kelompok-kelompok tertentu,"cuitnya dalam akun Twitternya, Rabu (23/6/2021).
Pendapatan DKI Jakarta dari Parkir jalan selama ini tidak jelas. Di mana-mana ada parkir liar. Uangnya pun menguap tak jelas rimbanya.
"Lantas mau menaikkan tarif parkir hingga Rp 60 ribu/jam? Kebijakan sakit jiwa..!" tambah Ferdinand.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan ada rencana penaikan tarif parkir di Jakarta.
Untuk mobil, nominalnya disebut bisa menyentuh Rp60 ribu per jam. Sementara motor dipatok hingga Rp18 ribu per jam.
"Nanti pada waktunya akan disampaikan. Nanti masih proses penggodokan, nanti. Sekarang masih kajian," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/6).
Bagi Riza, wacana ini ada tujuannya. Yang pertama adalah mengurangi kemacetan.
Dengan tarif tinggi, warga diyakini bakal enggan menggunakan kendaraan pribadi.
"Tarif parkir terus meningkat di seluruh dunia seiring dengan pendapatan, kemampuan, seiring dengan kemacetan. Salah satunya kita upayakan supaya orang pindah ke transportasi publik," ujar Riza. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News