GenPI.co - Mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Prof Emil Salim menyoroti soal Jakarta bakal tenggelam.
Menurutnya, pola pikir pemimpin muda harus diubah dengan berorientasi terhadap pola pembangunan berkelanjutan.
Termasuk harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan melakukan inovasi teknologi dalam upaya menemukan energi-energi terbarukan.
"Target net-zero emissions (emisi nol persen) di tahun 2050 bisa tercapai," kata Emil Salim di Jakarta, Kamis (16/9).
Menurut Emil Salim, kerusakan bumi akibat perubahan iklim sebenarnya dapat disiasat dengan menciptakan teknologi inovatif,
Seperti mengubah orientasi pembangunan yang selama ini mengandalkan bahan bakar fosil ke pemanfaatan energi bersih atau energi terbarukan, misalnya, energi matahari, angin, gelombang, dan mikrohidro.
Selain itu, Emil Salim juga mengkritik model pembangunan pemerintah yang berkiblat pada Undang-Undang Minerba.
Dia mengatakan, selama ini pemerintah cenderung mengeksploitasi energi dari bahan bakar fosil sebagai sumber pendapatan negara, tanpa memperhitungkan dampak eksternalitas berupa kerusakan lingkungan.
"Pemerintah terkesan hanyak mengejar pendapatan negara, tapi tidak melihat dampak dari pembangunan itu," pungkasnya.
Ancaman Jakarta tenggelam beberapa tahun ke depan memang pernah diutarakan sejumlah otoritas baik di dalam maupun dari luar negeri.
Beberapa waktu lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada laman resminya menyebut, Jakarta dan pulau reklamasi menjadi salah satu kota pesisir yang terancam tenggelam.
Prediksi terebut berdasarkan kondisi dari berbagai faktor, di antaranya perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, juga eksploitasi air di wilayah Ibu Kota. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News