GenPI.co - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengapresiasi program Moderasi Beragama dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Diketahui, Yaqut telah merilis buku pedoman penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan.
Nadiem pun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dengan kementeriannya tersebut.
"Itu adalah impian saya dari dulu Gus Menteri," kata Nadiem Makarim dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/9).
Menurutnya, inisiatif ini akan menjadi penanda penting kemajuan pendidikan di Indonesia.
Dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, hari ini akan diingat sebagai hari pemerintah mengambil posisi kuat dalam toleransi.
"Saya ini dengan Gus Menteri banyak perbedaanya, tetapi sama-sama muda di kabinet dan NKRI harga mati," katanya.
Menurutnya, sikap tersebut itu cukup penting karena menghilangkan daerah abu-abu.
"Jadi, toleransi or nothing," katanya.
Soal toleransi, Nadiem mengaku mengambil posisi tegas di pendidikan.
Oleh karena itu, dirinya pun berani menggunakan frasa dosa dalam kesalahan pendidikan.
Hal itu membuatnya ingin segera menghapus ketiga dosa itu dari dunia sekolah.
"Ada tiga dosa di sistem pendidikan, yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News