ASEAN Dibanjir Impor Sampah Plastik Pasca China Buat Larangan Ini

20 Juni 2019 09:43

GenPI.co— Setelah Malaysia kemudian Filipina, belum lama ini Indonesia ramai-ramai mengembalikan sampah yang dikirim dari sejumlah negara maju.

Asia Tenggara mengalami kenaikan impor sampah plastik dan elektronik dari negara maju setelah pendaur-ulang papan atas dunia, China, melarang impor jenis barang tersebut. Sehingga jutaan ton sampah sampah dialihkan ke negara yang dinilai kurang memiliki peraturan.

Baca juga:

Indonesia Pulangkan 5 Kontainer Sampah ke AS, Ini Rincian Isinya

Filipina Kembalikan 69 Kontainer Sampah ke Kanada

Kelompok lingkungan hidup menyerukan semua negara Asia Tenggara melarang impor sampah dari negara maju. Itu diserukan guna membantu penanggulangan krisis polusi plastik, saat para pemimpin regional bersiap bertemu di Bangkok pekan ini.

Thailand menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Summit ke-34 di Bangkok, 20-23 Juni 2019. Dalam perhelatan tersebut digelar pertemuan empat hari para pemimpin 10 negara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) guna membahas masalah paling mendesak di wilayah itu, termasuk sampah plastik di samudra. 

"Greenpeace Southeast Asia menuntut para pemimpin ASEAN menaruh masalah ini pada agenda selama pertemuan puncak tahun ini, dan mengeluarkan deklarasi bersatu guna menangani krisis sampah plastik di wilayah ini," kata kelompok tersebut di dalam satu pernyataan.

Greenpeace mendorong dibuatnya deklarasikan larangan segera atas semua impor sampah plastik.

Greenpeace juga mendesak negara ASEAN agar mensahkan amandemen Konvensi Basel, yang berusia 30 tahun, kesepakatan PBB mengenai gerakan dan pembuangan sampah berbahaya, untuk membatasi aliran sampah plastik ke negara berkembang. (ANT)


Tonton juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
sampah   plastik   asean   kontainer   negara maju  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co