GenPI.co - Istri Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X mengenalkan macam-macam batik klasik khas Yogyakarta.
Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X menyebut empat motif utama batik Yogyakarta yaitu Parang, Semen, Ceplok, dan Nitik.
GKBRAy menjelaskan, bahwa batik Yogyakarta mewarisi motif kerajaan Mataram Islam.
Hal itu dijelaskannya untuk menunjukkan ragam geometria didominasi warna tanah yang cenderung gelap.
"Seperti cokelat tua, biru tua, hitam, dan juga ada yang terang yaitu putih terang," jelas GKBRAy dalam diskusi virtual Membatik Bersama Mendunia 2021 yang diikuti GenPI.co, Sabtu (2/10).
GKBRAy membeberkan, bahwa motif Parang memiliki ciri khas dengan kemiringan 45 derajat yang menggambarkan lereng gunung atau bukit.
Dia menyebut motif parang adalah sakral yang biasa dikenakan oleh raja dan keluarganya.
Selanjutnya, batik Semen. Komponen utama motif semen biasanya terdiri dari kehidupan darat, disimbolkan dengan gunung, tumbuhan, atau hewan darat.
"Batik Semen bermakna berseminya kehidupan baru yang penuh harapan akan kebaikan dan kebahagiaan," ungkapnya.
Motif semen bisa digambarkan sebagai air. Atau kehidupan udara yang dengan motif sayap atau burung.
"Untuk motif Ceplok digambarkan dengan perpaduan pola geometris yang disusun berulang dan bentuk flora atau fauna," tutur GKBRAy.
Terakhir, motif Nitik. Motif Nitik memiliki bentuk khusus, yakni ujung canting yang terbelah empat.
Motif Nitik ini melambangkan kemakmuran dan kesuburan. Dalam pembuatannya juga unik dari yang lain, yakni diseret.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News