Ditolak SMPN Impian Karena Sistem Zonasi, Siswa Bakar 15 Piagam

27 Juni 2019 09:19

GenPI.co — Seorang siswa berprestasi berinisial Y dari SD Negeri di Pekalongan membakar belasan piagam penghargaan yang ia raih, karena kecewa tak diterima di SMP negeri yang dipilihnya berdasarkan sistem zonasi.

Orang tua siswa pun membenarkan aksi yang dilakukan anaknya. Y menjelaskan kepada orang tua bahwa piagam-piagam yang selama ini ia raih tak berlaku lagi dengan kondisi saat ini. Piagam yang dimiliki Y di antaranya berupa kejuaran seni dan agama. Y menyabet juara satu tingkat Kabupaten Pekalongan.

Ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar. Berbagai kejuaran yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu diantaranya seperti menulis halus, cerita islami, tilawah, adzan, nyanyi solo, nyanyi grup, dokter kecil.

 "Anak saya juga selalu masuk dan memiliki ranking di kelasnya. Mungkin berpikiran piagam-piagam tidak membantu dirinya masuk ke SMP Negeri 1 Kajen (sekolah yang diinginkan), jadi akhirnya dibakar," kata ayah Y, Sugeng.

Sugeng menjelaskan, anaknya mendaftar ke SMPN 1 Kajen dengan menggunakan sistem zonasi, karena wilayah rumahnya berjarak 2.000 meter dari sekolahan yang didaftar. 

Baca juga:

Sistem Zonasi PPDB 2019 Tuai Kontroversi, Adakah Solusi?

Mendikbud Nilai Sistem Zonasi PPDB Lebih Adil, Ini Penjelasannya

Minimnya sosialisasi Dinas pendidikan terkait PPDB yang melalui tiga jalur yakni jalur zonasi, jalur berprestasi dan jalur perpindahan orangtua, membuat anaknya terjebak dalam zonasi. "Hari pertama pendaftaran saya mengantarkan anaknya melakukan pendaftaran online namun melalui jalur zonasi. Namun oleh guru dan kepala sekolah dasar, disarankan untuk masuk jalur prestasi. Di hari kedua, mendaftar ke jalur prestasi namun tidak bisa, mengingat sudah mendaftar di jalur zonasi. Saya, sebagai orangtua kecewa. Kita sudah mendaftar ke jalur prestasi kata pihak sekolah (SMP) tidak bisa, harusnya daftar di sekolah di luar zonasi," jelasnya. 

Akhirnya, karena terhalang sistem zonasi, kini Sugeng mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta agar Y tetap memiliki semangat sekolah.


Simak juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co