Cabor Potensial Asian Games 2018 Versi Menpar

22 Juli 2018 11:35

Asian Games 2018 bukan hanya prestise bagi Bangsa Indonesia. Pesta olahraga terbesar di Asia ini juga menjadi ajang untuk berprestasi. Lewat olahraga, Indonesia juga bisa mengembalikan hegemoninya sebagai negara kuat di Asia.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, euforia luar biasa pernah terjadi saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu, Asian Games baru memasuki tahun keempat. Namun, gengsi untuk menjadi yang terbaik membuat Indonesia bergelora. Indonesia pun meraih prestasi terbaik kala itu.

“Bukti jika Indonesia sangat semangat menyambut Asian Games 1962 adalah dibangunnya Stasion Gelora Bung Karno. Dulu ini stadion termegah di Asia. Tidak hanya euforia pelaksanaan. Secara prestasi pun Indonesia luar biasa saat itu. Yaitu berada di peringkat 2 dalam perolehan medali. Hanya kalah dari Jepang,” katanya.

Semangat inilah yang akan terus di-gass. Disebar ke seluruh negeri. "Kita harus bersama-sama menyambut, dan menggelorakannya dengan penuh semangat. Ini adalah prestise buat Indonesia. Bukti jika Indonesia mampu bersaing dengan negara Asia lainnya dalam segala hal,” kata Menpar semangat.

Dalam penilaian Menpar, ada 10 cabang yang sangat potensial untuk mendatangkan penonton dalam jumlah besar juga berpotensi meraih medali. Pertama adalah Bulutangkis. Cabang ini adalah andalan Indonesia disetiap kejuaraan multievent.

“Bulutangkis Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Atlet-atlet bulutangkis Indonesia selalu bersaing untuk meraih emas. Nama-nama Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Greysia Polii, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir adalah jaminan prestasi,” paparnya.

Ada juga  cabang angkat besi. Seperti bulutangkis, lifter Indonesia salah satu yang terbaik di dunia. Cabang ini konsisten menyumbang medali dari ajang selevel olimpiade. “Stok atlet angkat besi kita tidak pernah habis. Di setiap ajang seperti olimpiade sekalipun, angkat besi mampu menyumbang medali. Salah satu harapan Indonesia adalah lifter Eko Yuli Irawan,” katanya.

Di antara deretan cabang tersebut, yang juga menarik dibahas adalah panahan. “Cabang ini pernah mencuri perhatian di Olimpiade 1988. Saat itu, untuk pertama kalinya Indonesia meraih medali olimpiade. Belakangan, cabang ini juga mampu diandalkan dalam berbagai event seperti Asian Games,” jelasnya.

Potensi medali juga ada di cabang wushu. Pelakunya adalah pewushu terbaik Indonesia saat ini, Lindswell Kwok. Meski harus bersaing dengan atlet asal China, Level Lindswell tetap menjadi tumpuan meraih emas. Maklum, level Lindswell adalah dunia.

Gulat juga masuk dalam daftar cabang potensial Indonesia untuk menyumbang medali. Di cabang ini, Indonesia termasuk diandalkan untuk merebut medali. Pesaing terberat Indonesia adalah Iran dan negara-negara pecahan Uni Sovyet.

Salah satu cabang yang mungkin bisa didominasi para atlet Indonesia adalah dayung. di level Asia Tenggara, Indonesia adalah raja cabang dayung. Dominasi pedayung Indonesia bisa terjadi di setiap pelaksanaan SEA Games.

Asian Games 2018 juga akan menjadi penegas Indonesia sebagai negara asal cabang Silat. “Silat berasal dari Indonesia. Kita yang menyebarkan ke berbagai negara. Sekarang, silat akan tampil di negara asalnya. Dan ini menjadi momen tepat membuktikan hegemoni Indonesia. Apalagi pesilat kita statusnya juara dunia,” jelasnya.

Negeri jiran Malaysia, dan Vietnam akan menjadi pesaing serius bagi pesilat andalan Indonesia seperti Wewey Wita, Puspa Arum Sari, dan Iqbal Chandra Pratama.

Potensi emas juga datang dari cabang jetski. Di cabang ini, Indonesia memiliki atlet Aero Aswar. Ia adalah juara dunia yang menetap di Amerika Serikat. Sosok Aero sangat disegani dicabang ini. Sebagai keseriusannya untuk memberikan medali, Aero menyiapkan engine jetskinya sejak beberapa bulan lalu di Amerika.

Cabang voli, khususnya voli pantai, juga menjadi harapan. Walau harus bersaing dengan Jepang, Uzbekistan, dan negara pecahan Uni Sovyet lainnya, Indonesia tetap berpeluang mendapatkan medali. Sebab, Indonesia termasuk kuat di cabang ini. Selain itu, cabang voli dan voli pantai sangat berpotensi mendatangkan penonton dalam jumlah besar.

Begitu juga dengan cabang sepakbola. Secara teori, Indonesia bisa kesulitan bersaing dengan negara-negara adidaya sepakbola Asia. Seperti Jepang, Iran, Arab Saudi, China, juga Korea Selatan. Apalagi beberapa negara akan diperkuat pemain yang baru saja tampil di Piala Dunia 2018 Rusia. Seperti Korea Selatan.

“Salah satu keunggulan sepakbola adalah mampu menghadirkan penonton dalam jumlah massif. Ini juga penting untuk menggelorakan Asian Games. Selain tentunya akan menjadi semangat tambahan bagi para atlet. Meski harus berjuang keras, tidak  ada yang tidak mungkin dalam olahraga. Dan kita harus memaksimalkan Asian Games dari berbagai lini. Seperti prestise, prestasi, ekonomi, dan pariwisata,” imbuh Menpar Arief Yahya

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co