Berkonsep Modern, Ibu Kota Negara Diharapkan Junjung Nilai Budaya

01 November 2021 23:40

GenPI.co - Peneliti Center for Prehistoric and Austronesian Studies (CPAS) Truman Simanjuntak mengatakan bahwa pembangunan ibu kota negara (IKN) harus mengikuti konsep awal, yaitu Kota Rimba Nusantara yang modern.

Menurut Truman, gaya hidup modern ala ibu kota boleh saja dibawa ke IKN baru. Namun, jangan sampai gaya hidup modern itu menghilangkan nilai keindonesiaan.

“Jangan sampai modernitas menghilangkan karakter utama dari keindonesiaan IKN,” ujarnya dalam diskusi daring “Rona Awal Peradaban di Ibu Kota Negara”, Senin (1/11).

BACA JUGA:  Pembangunan IKN Baru Tak Boleh Dilihat dari Kondisi Masa Kini

Truman mengatakan, bahwa keindonesiaan dari IKN harus menonjol dan modernitas memperkaya nilai-nilai tersebut.

Lebih lanjut, IKN juga harus bisa dilihat dari banyak perspektif agar pembangunannya bisa berjalan baik.

BACA JUGA:  Begini Catatan BRIN Soal Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan, Duh!

Pertama, menurutnya IKN itu harus dilihat dalam perspektif ruang.

“Perspektif ini melihat IKN dengan melibatkan semua wilayah di sekitar wilayah geografisnya,” katanya.

BACA JUGA:  Ini 3 Dampak Dahsyat Jika Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan

Kedua, IKN harus dilihat dalam perspektif waktu.

“Melihat IKN bukan dari hari ini saja, tapi juga masuk ke masa lampau untuk membawa nilai-nilai lokal dalam pembangunan IKN,” ungkapnya.

Ketiga, lanjut Trumna, IKN dalam perspektif bentuk.

“Kita harus bisa memahami IKN dalam perspektif bentuk untuk memprediksi pembangunan dan perkembangannya,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, riset mendalam para peneliti Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan IKN.

“Penelitian yang dilakukan harus interdisiplin dan multi years, karena kita ingin melihat perkembangannya secara berkelanjutan,” tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co