GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo merasa geram dengan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di lingkungan pemerintahannya.
"Pertama kali saya jadi gubernur, saya melihat ada laporan masyarakat (terkait pungli) yang kemudian membuat kami repot," ujar Ganjar Pranowo dalam pidatonya dalam seminar "Peningkatan Pelaksanaan Reformasi Birokasi" yang dihadiri Menkopolhukam, Mahfud MD, Menpan RB, Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021).
Bahkan, rata-rata oknum di lingkungan pemerintahannya bisa mendapatkan keuntungan sebesar miliran rupiah setiap bulan.
"Ini laporan masyarakat dan timbang karena ada punglinya, karena di tempat bapak ibu pasti ada ini, tidak banyak sih Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kemudian dihitung bisa Rp 3 miliar (dalam sebulan)," jelasnya.
Dia lalu tak tinggal diam langsung berinisiasi menciptakan program pengaduan masyarakat berbasis website yakni Lapor Gub.
Dengan begitu, masyarakat dapat melaporkan adanya pungutan liar di kawasan pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Bersyukurnya program kerjanya itu juga mendapat langkah apresiatif dari pemerintah pusat.
"Inilah sebenarnya yang membuat masyarakat untuk melapor, mau aplikasi lapor, mau pakai WA (WhatsApp). Maka akhirnya dari sekian tahun, kami bisa mendapatkan penghargaan dari Kemenpan RB tentang akuntabilitas kinerja," kata Ganjar.
Tidak hanya itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberikan nilai plus atas terobosannya memberantas pungutan liar.
"Tetapi kami mau cari nilai AA ini, soalnya belum dapat ini, karena selama ini kami baru dapat A," tuturnya.(cuy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News