Dianggap Menyalahi Syariat Islam, Konser Base Jam Dibubarkan

09 Juli 2019 08:54

GenPI.co – Base Jam baru saja  memainkan lagu ketiga saat tampil di penutupan  Aceh Culinary Festival, Minggu (7/7). Namun riuh teriakan sekelompok orang di dekat panggung memaksa mereka menghentikan aksinya. Band yang tenar di akhir tahun 90-an itu pun turun panggung, masuk ke mobil dan bergegas pergi dari venue festival itu.

Sehari setelah kejadian berlangsung, Base Jam pun merilis video tanggapan mereka via akun instagram @basejamofficial. Dalam dua potong video singkat itu, mereka meminta maaf secara khusus kepada penggemar yang menantikan kedatangan mereka selama 25 tahun untuk bisa tampil di Aceh. 

“Kami sangat menyesal akan kejadian tadi malam, terutama dari rencana kami menyanyikan 10 lagu, tapi akhirnya kami hanya bisa menyanyikan 3 lagu,” ujar pesonil Base Jam di dalam unggahan itu.

Baca juga:

Aceh Gencarkan Promosi Kuliner sebagai Daya Tarik Wisata 

Ketua MPU Aceh Barat Setuju Poligami Dilegalkan 

Dilansir dari AcehTerkini, Ketua Pengajian Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tassafi) Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani menceritakan ihwal penolakan tampilnya Base Jam di festival itu oleh sekelompok massa. Menurutnya, permasalahan dimulai dari sebuah poster band tersebut yang dianggap tidak sesuai dengan Syariat Islam yang menjadi kearifan lokal setempat. Pada poster yang dirancang oleh Tim Kreatif Generasi Pesona Indonesia (GenPI) itu, personel perempuan band itu tidak mengenakan penutup kepala. Pose mereka di atas karikatur Masjid Raya Baiturrahman juga dianggap menghina marwah Aceh.

Poster yang tersebar via media sosial ini kemudian mendapat penolakan dari warga setempat. Kemudian, dilakukan diskusi Tim Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) Aceh, Tassafi Kota Banda Aceh dengan Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Jamaluddin untuk menyelesaikan masalah itu.

“Ada beberapa hal yang disepakati, salah satunya menarik konten poster tersebut di media sosial (Kemenpar). Pihak Kemenpar juga telah meminta maaf,” ujar Tgk Umar seperti dikutip dari AcehTerkini.

Kesepakan lainnya adalah Base Jam tidak tampil membawakan lagu-lagu di ajang ACF 2019, tapi hanya diminta untuk mempromosikan kuliner Aceh di atas panggung. Jika ingin tampil, hanya boleh membawakan lagu-lagu bertema religi saja. 

Di AFC, Base Jam tetap tampil. Lagu pertama mereka adalah sebuah lagu daerah setempat berjudul ‘Beugong Jeumpa’. Namun alih-alih membawakan lagu religi sesuai kesepakatan, band itu malah menyanyikan lagu mereka sendiri.  

Protes mengemuka saat ‘Bukan Pujangga’ berkumandang. Masuk lagu ketiga, protes semakin gencar yang menyebabkan sekelompok orang menyeruak maju dan memaksa audio mixer dimatikan. Aksi dorong-dorongan sempat terjadi dan surut setelah Base jam memutuskan hengkang dari acara itu.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co