GenPI.co - Tolong doanya, daerah Pandeglang di Banten dalam kondisi siaga ancaman potensi tsunami dan gempa.
Hal tersebut diutarakan langsung oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pandeglang, Banten.
Adalah Emil Salim selaku Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang yang memberikan wanti-wanti kepada masyarakat Pandeglang untuk kemungkinan akan adanya tsunami.
"Kita terus mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat pesisir dan minimal mereka bisa penyelamatan secara mandiri jika terburuk terjadi tsunami," ucap Emil.
Diketahui, pesisir wilayah Kabupaten Pandeglang masuk kategori rawan gempa dan gelombang tsunami, sehingga perlu dilakukan antisipasi agar tidak banyak menimbulkan korban jiwa.
Selain itu juga pembentukan desa siaga bencana agar mereka bisa menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan warga dari ancaman potensi bencana tsunami.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang juga mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk pembangunan infrastruktur kebencanaan, seperti gedung shelter yang bisa menampung ribuan warga pesisir.
Saat ini, kata dia, gedung shelter di Pandeglang hanya satu lokasi di Labuhan, sehingga perlu adanya penambahan untuk meminimalisasi korban jiwa.
Sebab, jeda waktu untuk penyelamatan sekitar sembilan menit setelah terjadi gempa dan kemudian disusul dengan gelombang tsunami.
Karena itu, pihaknya sangat setuju pembangunan gedung shelter di Panimbang dan Sumur, sebab di daerah itu tidak terdapat pegunungan atau perbukitan untuk berlindung.
BPBD Pandeglang juga meminta BMKG memasang alat deteksi tsunami dan peringatan sirine, sebab saat ini hanya beberapa lokasi saja.
"Kami minta seluruh pesisir pantai dipasang alat tsunami, termasuk sirine, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, pesisir Pandeglang hingga kini menjadi daerah potensi tsunami, sehingga perlu Pemerintah Pusat untuk membangun infrastruktur untuk mengurangi risiko kebencanaan.(Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News