Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara, CYPR Bongkar Data Mengejutkan

15 Januari 2022 13:20

GenPI.co - Ditektur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menanggapi soal pemindahan ibu kota negara.

Menurut Dedek, ada urgensi dalam pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.

Dia memberi sorotan terhadap limbah sampah yang menggunung di ibu kota negara yang sekarang.

BACA JUGA:  Direktur CYPR Beber Soal Pemindahan Ibu Kota, Bayangkan Kerusakan

"Contoh saja, limbah rumah tangga dan industri sehari-hari yang biasa dikenal dengan sampah, DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan," ucap Dedek kepada GenPI.co, Kamis (13/1).

Dedek menjelaskan DKI Jakarta memproduksi lebih dari 7.500 ton sampah per hari. Jika visualnya ada, sampah per hari itu akan sebesar Candi Borobudur.

BACA JUGA:  Soal RUU Ibu Kota Negara Baru, Habiburokhman Buka Suara

Dia menilai masalah tersebut perlu disikapi serius karena akan menimbulkan potensi bencana dari lingkungan.

"Jadi, perlu ada penanganan radikal untuk menyeimbangkan daya dukung lingkungan," jelasnya.

BACA JUGA:  Pengakuan Pimpinan DPR Terkait RUU IKN: Pembahasan Lancar

Selain itu, Dedek kembali menyoroti masalah serius di Jakarta terkait tingkat air bersih yang menipis.

Sebab, kata dia, penggunaan air bersih lebih banyak berasal dari tanah, sementara masyarakat yang tinggal di Jakarta sudah berlebihan.

"Bayangkan saja, lebih kurang 16 ribu orang mengambil air tanah di kilometer yang sama. Artinya, Jakarta bisa sangat mungkin tenggelam," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co