GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto memberi tanggapan terkait sosok yang digadang akan menjabat sebagai kepala otoritaria ibu kota negara baru.
Seperti diketahui, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat moncer dan diduga dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, ada pula yang menyebutkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir yang akan dipilih presiden karena pencapaiannya.
Namun demikian, Satyo menilai Ahok bukan sosok yang tepat untuk memimpin ibu kota baru tersebut. Dirinya lantas memberikan alasan mengapa Ahok tidak layak.
"Sepertinya bukan Ahok atau Erick Thohir yang akan ditunjuk oleh Jokowi sebagai Kepala otorita IKN," ujar Satyo kepada GenPI.co, Senin (24/1).
Karena, menurut Satyo, kepala otorita akan memimpin wilayah tersebut dalam 5 tahun dan harus menjadi pemimpin yang produktif.
"Mungkin Jokowi masih akan mengandalkan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai kepala otorita sebelum benar benar pensiun," ucapnya.
Menurut dia, LBP merupakan salah satu kreator IKN baru. Oleh sebab itu, dirinya menilai sosok yang acap kali disebut sebagai tangan kanan Jokowi tersebut lebih punya kapasitas.
"Selain itu, sebelum Jokowi pensiun, dirinya merasa perlu memastikan bahwa UU dan tahapan pemindahan Ibukota akan berproses sesuai jadwal," ucapnya.
Dengan asumsi tersebut, Satyo merasa bahwa Erick Thohir dan Ahok bukanlah sosok yang akan memimpin IKN.
"Jokowi tidak akan berspekulasi memberikan posisi penting kepala otorita kepada orang yang hanya akan banyak menimbulkan kontroversi seperti Ahok atau Erik Thohir," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News