Mengenal Tradisi Pepaosan dari Lombok Barat

23 Juli 2019 04:00

GenPI.co — Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terus berupaya menjaga tradisi yang mereka miliki, termasuk salah satunya tradisi pepaosan dan peresean sebagai kearifan lokal seni dan budaya agar tidak punah tergerus oleh perubahan zaman.

"Budaya yang menjadi kearifan dan khazanah lokal perlu dijaga kelestariannya, seperti pepaosan dan peresean," kata Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, saat menyaksikan pergelaran perdana pepaosan dan peresean di gedung budaya Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Senin.

Pepaosan ialah tradisi pembacaan daun lontar yang bertuliskan huruf jawa kuno dan memiliki arti. Biasanya tulisan tersebut berisi tentang riwayat Nabi dan para sahabat Nabi yang dibacakan oleh beberapa orang, di antaranya pemaos (penembang) kemudian penerjemah dan pendukung.

Mereka membaca riwayat dengan menggunakan nada yang merdu dan sangat khas. Pepaosan dibacakan setiap acara-acara besar keagamaan, khitanan bayi ataupun acara adat sakral lainnya.

Menurut Fauzan, keberadaan pemaos (penembang) saat ini sudah berkurang karena ketertarikannya anak muda saat ini untuk belajar menembang atau menjadi pemaos relatif rendah.

Untuk itu, melalui pergelaran pepaosan diharapkan para generasi muda menjadi tertarik dan dapat berkecimpung melestarikan tradisi ini.

"Berbeda dengan pepaosan, seni peresean memang masih sering kita jumpai di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat Lombok rutin menggelar seni tarung yang sudah menjadi ikon Lombok," ujarnya.

Pergelaran pepaosan dan peresan rencananya akan rutin digelar setiap hari Sabtu dan Minggu setiap minggunya.

Pagelaran pepaosan akan digelar di tiga titik, yakni di kawasan wisata Senggigi, Taman Kota Gerung, dan Taman Narmada, sedangkan untuk Peresean akan digelar di gedung budaya Narmada mulai pukul 15.00 - 17.00 Wita.

Tradisi peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras.

Baca juga:

Wow, Situs Resmi MotoGP Unggah Foto Sirkuit di Mandalika, Lombok

Ini Spot Keren Snorkeling di Lombok untuk Referensi Libur Lebaran

Dengan adanya kegiatan yang akan digelar secara rutin, Fauzan meyakini tidak hanya menghidupkan pelaku budaya dan seni, tetapi juga berdampak secara materiil, yakni menghidupkan ekonomi masyarakat Lombok Barat. (ANT)


Simak juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co