Kawasan Cikapundung Bandung Jadi Saksi Bisu Kejayaan Surat Kabar

09 Februari 2022 13:10

GenPI.co - Surat kabar atau koran dan majalah pernah menjadi sumber informasi yang paling ditunggu dan menjadi idola masyarakat.

Kawasan Cikapundung di Kota Bandung menjadi saksi kejayaan media cetak beberapa dekade ke belakang.

Sejak 1970-an, sepanjang Jalan Dr. Ir. Soekarno hingga Jalan Banceuy menjadi salah satu pusat distribusi surat kabar di Kota Bandung.

BACA JUGA:  HPN 2022, M Nuh Dorong Media Eksplorasi Metaverse

Di tempat ini, aneka surat kabar dalam bentuk koran, majalah, tabloid, masih cukup lengkap dijual.

Setidaknya untuk skala satu Kota Bandung, kawasan ini yang menjual surat kabar dengan variasi media terbanyak.

BACA JUGA:  HPN 2022, Muhammadiyah: Media Adalah Cermin Peradaban Bangsa

Jadi, jika kamu mencari surat kabar yang tidak dijumpai di pedagang koran eceran, boleh jadi kamu akan menemukannya di sini.

Sejak pukul 04.00 WIB, hiruk-pikuk sudah mulai terasa di kawasan ini. Para loper (pengantar) koran nampak berdatangan.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia Mengerikan, Media Vietnam Jengkel dan Ketakutan

Dengan menggunakan sepeda motor yang sudah dipasangi tas khusus di bagian jok belakang, loper-loper koran ini bersiap mengambi koran-koran dari agen untuk dijual sepagi mungkin.

Setidaknya, di tengah gempuran media online atau daring dan teknologi, potret tersebut masih dijumpai hari ini. Walau konon tak sepadat dulu, masih ada kesibukan sejak pukul empat dinihari di tempat ini.

Mamay, penjual kopi dan gorengan di kawasan ini mengenang keriuhan tersebut. Hampir 30 tahun, wanita yang tinggal di Jalan Pangarang ini berjualan di Cikapundung.

"Segini mah sepi banget atuh. Enggak sampai 10 kali lipatnya (dulu suasananya sangat ramai)," ungkap Mamay sembari melayani pembeli di lapaknya, Rabu (9/2/2022).

Sipenmaru atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru yang kini dikenal dengan SNMPTN atau SBMPTN adalah momentum yang tidak terlupakan buat Mamay. Saat itu, mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri sudah mengantre sejak pukul 11 malam.

"Kalau sekarang sih enggak tahu itu diumuminnya di mana," ucap wanita yang sampai sekarang mengaku tak menggunakan gawai tersebut.

Kenangan yang diakui Mamay sudah punah ialah kehadiran surat kabar edisi sore. Dua puluh tahun lalu, suasana di Cikapundung bahkan masih ramai hingga sore hari.

Agen koran biasanya akan mendapat kiriman koran sore dari beberapa media cetak yang mengeluarkannya.

Aktivitas di kawasan ini diakui Mamay sangat menguntungkan bagi usaha yang dijalankannya. Para loper koran, pemilik agen, hingga pembeli koran biasanya akan mampir dan jajan di lapak Mamay.

"Kalau sekarang sih jam tujuh pagi sudah bubar, sudah dirapikan kembali," ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co