Dulu Bisa Rp 15 Juta Per Hari, Omzet Agen Koran Kini Rp 1,5 Juta

09 Februari 2022 15:05

GenPI.co - Kisah klasik di kawasan Cikapundung sebagai pusat distribusi surat kabar tampaknya harus rela tergerus gempuran teknologi.

Sejak era konvergensi media cetak ke daring pada 2010, penyusutan omzet mulai dirasakan para agen koran di Cikapundung.

Eneng misalnya. Wanita yang tinggal di Sukajadi ini sudah menjadi agen koran sejak akhir 90-an. Dia mengaku omzet yang didapatnya menurun hingga 10 kali lipat dibanding 20 tahun silam.

BACA JUGA:  Apriyani Rahayu Pisah dengan Greysia Polii, Media China Penasaran

Eneng ditemani seorang putrinya saat menjaga agen koran, dia sibuk melayani pesanan koran dari loper-loper yang membeli koran dari lapaknya.

"Dulu itu bisa sampai Rp 15 juta per hari (hasil penjualan). Sekarang sekitar Rp 1,5 juta saja," ungkapnya, Rabu (9/2/2022).

BACA JUGA:  HPN 2022, M Nuh Dorong Media Eksplorasi Metaverse

Bila dipukul rata, awal 2000-an, dalam sehari Eneng bisa menjual hingga 1.500 eksemplar koran. Jumlah itu menyusut hingga sekitar 180 eksemplar saja pada 2022.

"Tapi mau bagaimana pun, kehadiran teknologi enggak bisa ditolak. Mungkin sekarang kebiasaan orang sudah bergeser," ucapnya.

BACA JUGA:  Witan Sulaeman Menggila, Media Malaysia Beri Peringatan dan Doa

Kendati jumlah penjualan menyusut jauh, tetapi para agen koran dan loper menyebut surat kabar masih punya segmen pembeli. Koko, selaku pemilik agen koran mengakui hal tersebut.

Saat ditanya ketersediaan surat kabar media tertentu, Koko menjelaskan ada surat kabar yang memang dijual untuk segmen pembeli umum. Namun ada pula surat kabar yang hanya dijual kepada yang berlangganan.

"Biasanya kantor-kantor dan beberapa rumah di kawasan tertentu masih pesan. Enggak banyak lagi, tapi masih cukup," ujarnya.

Selain Koko, masih ada Agus Mulyana. Pria yang berprofesi sebagai loper koran ini mengaku jika surat kabar yang diantarnya belum sepenuhnya kehilangan pembeli.

"Tiap hari mengantar koran. Waktu adzan subuh, saya sudah ada di sini. Karena memang harus pagi kan," ucap pria yang sudah menekuni profesi ini sejak 1993.

Saat membawa dan mengantar koran, Agus membawa sekitar 120 eksemplar koran dari empat media nasional dan lokal. Keempat koran tersebut, menurut Agus, masih punya banyak pembeli.

"Enggak bisa dibandingin sama dulu. Tapi kalau ukurannya sekarang orang pada pindah ke online, bisa bawa sebanyak ini (eksemplar koran) dan laku, itu sudah cukup bagus penjualannya," terangnya.

Meski sebagian besar akses pemberitaan sudah bergeser ke dunia maya, tetapi tak bisa dimungkiri, media cetak pernah jadi nomor satu di hati para pembaca.

Di tengah kemudahan mengakses informasi, tak ada salahnya mengenang masa lampau dengan berkunjung dan membeli surat kabar di sini.

Untuk kamu yang mencari surat kabar di Cikapundung, sebaiknya datang di antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Setelah membeli koran, kamu bisa membacanya sembari menikmati suasana pagi di Kota Bandung, tepatnya di Cikapundung Riverspot. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co