Kabar Buruk soal Covid-19, Khusus Warga Sulsel Diimbau Waspada

GenPI.co - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Husny Thamrin, menyampaikan kabar buruk kepada warganya soal kasus Covid-19.

Dia melaporkan peningkatan kasus Covid-19 terjadi secara signifikan, yakni bertambah 451 kasus pada Rabu (9/2/2022) kemarin.

Penambahan kasus harian tersebut menjadi yang tertinggi selama tahun 2022, namun peningkatan kasus mulai terlihat sejak satu pekan terakhir.

BACA JUGA:  Polda Sulsel Bongkar Praktik Tes Covid-19 Palsu di Makassar

Dia juga mencatat penambahan 451 kasus positif Covid-19 dari testing yang dilakukan kepada 9.372 sampel, pada Kamis (10/2/2022).

Angka ini hampir dua kali lipat dari penambahan kasus sehari sebelumnya, yakni 275 kasus.

BACA JUGA:  Oknum Polisi Terlibat Narkoba, Kapolda Sulsel Marah Besar

"Hari yang sama ada 17 orang yang dinyatakan sembuh," ujar Husny Thamrin salam keterangannya di Makassar.

Husny menyebut pihaknya terus melakukan pelacakan kontak dan testing kepada masyarakat yang telah ditemui gejala Covid-19, dan hal tersebut telah ditekankan hingga ke tingkat layanan dasar yakni puskesmas.

BACA JUGA:  Gawat, Ada Ancaman Bahaya untuk Semua Warga Sulsel, Waspadalah!

Penambahan kasus Covid-19 ini ditanggapi dengan persiapan lebih dari 1.500 kamar isolasi dan kamar rumah sakit khusus pasien Covid-19.

"Sekarang sudah terisi 35 orang di Asrama Haji Sudiang Makassar," kata Husny.

Sementara, Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin Prof Ridwan Amiruddin menambahkan kenaikan kasus ini harus diantisipasi oleh pemerintah, tentu harus mempersiapkan rumah sakit untuk menerima pasien yang kemungkinan akan mengalami lonjakan pada 2-3 pekan ke depan.

Selain itu, pada bulan lalu, kasus Covid-19 di Sulsel masih di bawah 10 orang, sementara pada pekan ini, kenaikan kasus sangat signifikan.

Dengan bertambahnya pasien Covid-19, maka terjadi pergerakan tingkat penularan yang sebelumnya di bawah 5 persen, sekarang naik di atas 10, 4 persen.

"Konsekuensinya tentu akan terjadi peningkatan jumlah kasus, bahkan sekarang tempat isolasi sudah mulai terisi, bangsal rumah sakit juga sudah mulai terisi, dan itu berdampak pada banyaknya pejabat publik kita yang terpapar sekarang ini," tuturnya.(Ant)