GenPI.co - Para pedagang gorengan mengeluhkan kelangkaan stok tempe dan tahu di pasaran.
Warjito, misalnya. Dia mengaku sempat tidak berjualan karena tak mempunyai tempe untuk digoreng.
“Iya, kemarin sempat nggak jualan tiga hari karena nggak ada tempe,” ucap Warjito saat ditemui GenPI.co Gading Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (24/2).
Menurut Warjito, tempe goreng memiliki arti penting setiap dirinya berjualan.
Sebab, selama ini tempe goreng merupakan salah satu dagangan paling laris.
“Kalau nggak ada tempe, dagangan terasa kurang,” ucapnya.
Warjito menuturkan saat ini harga tempe mengalami kenaikan, tetapi tidak banyak.
“Naik Rp 1 ribu sampai Rp 2 ribu di pasar, tetapi ukurannya diperkecil,” kata Warjito.
Hal itu pun berdampak pada dagangan Warjito yang ikut menyusut ukurannya.
Dia mengaku saat ini masih mendapatkan tempe untuk digoreng.
“Ada supplier yang menyetor,” imbuh Warjito. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News