GenPI.co - Epidemiolog FKM UI Pandu Riono mengatakan bahwa Indonesia bisa saja mengikuti langkah Inggris yang menyatakan Covid-19 sebagai penyakit ISPA biasa.
Namun, hal tersebut harus dimulai dengan beberapa strategi, seperti meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.
“Di Inggris, angka vaksinasinya sangat tinggi, jadi mereka sudah pede,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (2/3).
Pandu mengatakan bahwa kepercayaan diri Inggris juga dikarenakan negara tersebut telah berhasil melewati gelombang varian Omicron.
Inggris menyimpulkan bahwa varian Omicron tak sama bahayanya dengan varian-varian Covid-19 sebelumnya.
“Mereka sudah melihat bahwa varian Omicron tak berdampak besar terhadap kematian atau keparahan dari orang yang terinfeksi,” ungkapnya.
Untuk saat ini, Indonesia masih berada di tengah gelombang Covid-19 varian Omicron.
Beberapa ahli sebenarnya sudah melihat bahwa kondisi yang terjadi di Tanah Air tak berbeda jauh dengan di Inggris.
Namun, hal tersebut bukan berarti Indonesia bisa langsung tancap gas menghapus protokol kesehatan dalam mobilitas masyarakat.
“Indonesia harus masuk ke masa transisi pandemi terkendali terlebih dahulu, karena kita masih di tengah-tengah lonjakan Omicron,” paparnya.
Pandu memaparkan jika kasus Covid-19 sudah terkendali, maka masyarakat bisa beraktivitas normal, seperti merayakan Idulfitri.
“Lebaran atau merayakan 17 Agustusan juga jadi lebih tenang dan percaya diri,” tandas Pandu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News