GenPI.co - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membeberkan alasan logis perihal imbauan pemerintah untuk tak mengobrol saat buka bersama (bukber).
Buka puasa bersama atau bukber sejatinya dilakukan untuk menjalin silaturahim dan mempererat hubungan antara kerabat juga keluarga.
Biasanya, dalam rangkaian acara bukber diawali dengan berbincang satu sama lain terkait aktivitas masing-masing selama ini.
Namun, baru-baru ini pemerintah mengimbau agar setiap masyarakat yang memiliki kegiatan bukber selama ramadan dianjurkan untuk tidak berbicara satu sama lain.
Terkait hal tersebut, Sandiaga Uno turut setuju dan mengingatkan untuk tidak banyak ngobrol selama kegiatan.
"Boleh buka puasa bersama dengan makan, tetapi tidak sambil ngobrol," katanya Sandiaga Uno dalam acara 'Extended Weekly Press Briefing Tahun 2022' yang dilakukan secara hybrid, Senin (25/4).
Menurutnya, makan sambil ngobrol sangat tidak disarankan, karena bisa membuat tersedak dan tak nyaman.
"Lagian, makan sambil ngobrol itu, kan, tidak boleh," lanjutnya.
Tak hanya bergurau, Sandi turut menegaskan secara serius.
Menurutnya, makan sambil berbicara bisa menimbulkan droplet yang menjadi penyebab penularan virus.
Selain itu, Sandiaga mengungkapkan, penting untuk setiap angenda bukber tetap menerapkan protokol kesehatan agar mengurangi penyebaran covid-19.
"Selama bukber diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News