Diprotes Calon Mitra Disabilitas, Grab Sampaikan Permintaan Maaf

30 April 2022 07:45

GenPI.co - Grab Indonesia menyampaikan permintaan maaf dan rasa menyesal kepada penyandang tuli bernama Tonanda Putra Natadiningrat yang menerima perlakuan kurang ramah.

Perusahaan transportasi online tersebut menegaskan pihaknya telah melakukan investigasi dan menyimpulkan telah terjadi kesalahan prosedural di lapangan.

Dalam pernyataan resmi yang diunggah di situsnya, pihak Grab memutuskan untuk mencopot jabatan para pelaku.

BACA JUGA:  Kemensos Komitmen Penuhi Hak Penyandang Disabilitas

"Grab memutuskan untuk mencopot karyawan Grab terkait dari posisinya, menghentikan semua perannya di lini depan dan memindahtugaskan ke pekerjaan administrasi," bunyi pernyataan Grab, Jumat (29/4).

Pihak Grab juga telah mengganti seluruh petugas sekuriti di lokasi Cakung dengan personel yang baru.

BACA JUGA:  Dituding Hina Anak Disabilitas, Zinidin Zidan Jawab Begini

"Karyawan yang bersangkutankan menjalani pelatihan tentang budaya disabilitas yang diberikan oleh tim Grab pada 9 Mei 2022, yang dirancang bersama Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)," sambungnya.

Tak hanya itu, Grab juga mewajibkan karyawan tersebut untuk mengikuti pelatihan dan membantu komunitas disabilitas mulai bulan depan.

BACA JUGA:  Grab Jadi Transportasi Online Pertama di Aplikasi JakLingko

"Karyawan tersebut juga diwajibkan untuk menggunakan sebagian jam kerjanya untuk membantu komunitas penyandang disabilitas yang bekerja sama dengan Grab dan akan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022," tulis Grab.

Sebelumnya, Amanda, istri dari penyandang tuli bernama Tonanda menyampaikan protes kepada Grab Indonesia terkait perlakuan yang tidak ramah.

Lewat unggahan di akun Instagram, Amanda menceritakan pengalaman suaminya saat melakukan interview di kantor pendaftaran mitra di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung ... Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," ungkap Amanda dalam unggahannya, pada Selasa 26 April 2022.

Tonan menceritakan saat itu dirinya hendak melamar sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia.

Setelah mendapatkan panggilan wawancara, Tonan datang ke kantor Grab di Cakung dan surat undangan kepada petugas sekuriti.

Namun, ia justru mendapatkan perlakuan tak ramah dari petugas satpam. Setelah itu, Tonan diberi tahu bahwa Grab tidak membuka lowongan bagi penyandang tuli. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co