Percakapan Menyentuh Gubernur Soal Mahasiswa Papua di Yogyakarta

20 Agustus 2019 08:26

GenPI.co -- Terkait kisruh yang terjadi di Papua atas buntut kasus penyerangan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, seorang yang bekerja di Yayasan Pantau asal Papua, Ruth Ogetay, mengunggah di akun Facebooknya tentang sepotong kisah mahasiswa Papua di Yogyakarta di tahun 1980-an.

Tulisan esay yang diunggahnya berasal dari blog seorang Jurnalis senior bernama Andreas Harsono. Melalui blognya Andreas, terdapat tulisan dari Eri Sutrisno yang memuat percakapan antara Gubernur Irian Jaya Isaac Hindom dengan Gubernur Jawa Tengah H. Ismail (Muhammad Ismail), yang disaksikan Simon P. Morin saat tahun 2016 menjabat sebagai komisaris PT Freeport Indonesia. 

Lalu kisah itu diceritakan oleh rekan bernama Mathias Refra, mantan wartawan Timika Pos di Jayapura, hingga akhirnya ditulis dalam blog Andreas pada 20 Juli 2016.

Diketahui, Isaac Hindom menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya pada tahun 1982 hingga 1988 dan Muhammad Ismail menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode dari tahun 1983 hingga tahun 1993.

Dalam blognya, dijelaskan percakapan antara Gubernur Jawa Tengah dengan Gubernur Irian Jaya terkait mahasiswa Papua di Yogyakarta di tahun 1980-an di masa kepemimpinan kedua gubernur ini.

Dijelaskan, Gubernur Jawa Tengah Ismail mengeluhkan adanya beberapa mahasiswa asal Irian Jaya yang berkelahi. Sementara Gubernur Irian Jaya Isaac Hindom mendengarkan keluhan Gubernur Ismail, lalu menjawab, bahwa ia juga sibuk mengurusi belasan ribu pendatang dari Jawa sebagai transmigran.

Akhir cerita, Gubernur Isaac Hindom meminta kepada Gubernur Ismail untuk merawat anak-anak Papua selayaknya ia merawat anak-anak Jawa di Papua dengan sepenuh hati. 

"INI percakapan antara Gubernur Irian Jaya Isaac Hindom dgn Gubernur Jawa Tengah H. Ismail, yang disaksikan Simon P. Morin, kini komisaris PT Freeport Indonesia, serta diceritakan kembali kepada saya oleh sohib Mathias Refra, mantan wartawan Timika Pos di Jayapura.

Waktu Izaac Hindom jadi Gubernur Irian Jaya, suatu ketika beliau dapat telepon dari Gubernur Jawa Tengah. Ismail mengeluh karena ada beberapa mahasiswa asal Irian Jaya yang berkelahi.

Bapa Hindom, sesudah mendengar dengan seksama keluhan koleganya, menjawab, "Mohon maaf Bapa Gubernur, belakangan ini saya sibuk sekali, sehingga tidak sempat mengurus anak-anak saya itu."

Gubernur Ismail dengan takzim bertanya, "Sibuk apakah Pak Gub?"

Hindom menjawab, "Saya sibuk mengurus anak-anak Bapak, belasan ribu jumlahnya. Mereka datang sebagai transmigran. Harus disiapkan tanah, penginapan sementara, makanan, air bersih, sekolah, tenaga perawat ...."

Gubernur Jawa Tengah terdiam.

Bapa Hindom menyambung, "Jadi, tolonglah Bapa Gubernur mengurus anak-anak saya seperti saya dengan penuh kasih mengurus anak-anak Bapa yang pindah ke banyak tempat di Irian ini."

Baca juga:

Amnesty International: Penyerangan Papua Sinyal Memburuknya HAM

Penyerangan Asrama Papua Coreng Hari Kemanusiaan Internasional

Khofifah Kepada Gubernur Papua Barat: Saya Minta Maaf

Andreas Harsono diketahui merupakan seorang jurnalis senior. Ia pernah menjadi jurnalis The Jakarta Post. 

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co