Psikolog Bicara Soal Makna Kesuksesan, Anak Muda Wajib Simak

27 Mei 2022 12:10

GenPI.co - Kesuksesan tak hanya milik orang-orang yang sudah berumur, banyak anak muda yang punya prestasi segudang bahkan jadi pengusaha sukses sebelum menginjak kepala tiga.

Di tengah berbagai kesuksesan yang dirasakan sebagian orang, apakah wajar bila seseorang ingin hidup biasa-biasa saja?

Psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia mengatakan tidak ada salahnya bila ada orang yang ingin punya kehidupan biasa saja, sebab definisi sukses itu bervariasi.

BACA JUGA:  Psikolog: Anak Cowok yang Bergaul dengan Cewek Tak Akan Melambai

"Karena nilai dan kebutuhan seseorang berbeda-beda," kata psikolog dari Universitas Atma Jaya saat dihubungi, Jumat (27/5/2022).

Kesuksesan diartikan berbeda oleh setiap orang, tergantung dari kebutuhan individu. Orang yang punya kebutuhan untuk punya prestasi ingin punya nilai baik di sekolah dan jabatan bagus di kantor.

BACA JUGA:  Psikolog: Terlalu Keras Mendidik Anak Membuat Dia Mudah Berbohong

Ada juga orang yang mementingkan interaksi dengan orang lain, lebih baik punya banyak teman ketimbang nilai bagus. Ada pula orang yang lahir dengan kebutuhan untuk punya kuasa, ambisi menjadi seorang pemimpin.

Oleh karena itu, kesuksesan individu bisa diartikan berbeda-beda. Bagi orang yang menginginkan kehidupan stabil, maka hidup wajar adalah hasil kesuksesan.

BACA JUGA:  Jangan Terlalu Sering Menggendong si Kecil, Kata Psikolog

Di sisi lain, ada orang yang menganggap hidup stabil itu membosankan dan ingin hidup lebih menantang bagai roller coaster.

"Jadi, inilah mengapa kita tidak bisa membandingkan satu orang dengan yang lainnya. Kita tidak bisa bilang dia sukses dan dia tidak sukses," tegas Rininda.

Dia tidak menampik ada standar tak tertulis di masyarakat mengenai kriteria kesuksesan, mulai dari masuk sekolah terbaik, lulus dengan nilai bagus, masuk universitas favorit, bekerja di perusahaan tertentu, punya rumah bagus dan punya kekayaan materi bernilai besar.

Namun, bukan berarti seseorang harus mengikuti "aturan" tersebut jika ternyata nilai-nilai itu bertentangan dengan diri individu.

"Ini pentingnya mengenali diri kita sendiri. Kebutuhan saya apa? Nilai- nilai dalam diri saya apa? Apakah saya sudah menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan nilai- nilai dalam diri saya?" tuturnya. (antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co