Kemenkes Kirim Tanda Bahaya di Jakarta, Semua Warga Waspadalah!

03 Juni 2022 16:40

GenPI.co - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rondonuwu menyebut gejala demam dan bercak merah pada kulit yang dialami warga Cilandak, Jakarta Selatan, mengarah pada dugaan cikungunya.

"Update untuk di Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, kami sedang lakukan swab ke tikus dalam rangka kewaspadaan dini untuk penyakit yang berpotensi ditularkan tikus," ujar Maxi usai menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 di Lapangan Upacara Kemenkes RI, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (3/6/2022).

Selain itu, Kemenkes juga menerima laporan ada delapan warga di RT08 dan RT10 RW02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel), terpapar virus yang diduga penularannya berasal dari tikus.

BACA JUGA:  Gerak Cepat, Komisi IX DPR Panggil Kemenkes Bahas Hepatitis Akut

Maxi menerangkan pasien dilaporkan terpapar sejak April 2022 dan saat ini seluruhnya telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.

Tim dari Kemenkes kini telah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian dengan memeriksa spesimen pasien maupun hewan tikus yang diambil lewat swab.

BACA JUGA:  Soal Status Endemi di Indonesia, Begini Jawaban Kemenkes

"Ternyata delapan penduduk itu lebih cenderung cikungunya," ungkapnya.

Kemenkes saat ini masih menunggu hasil laporan spesimen tikus yang saat ini masih diperiksa tim laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).

BACA JUGA:  Kemenkes Kirim Tanda Bahaya di Indonesia, Semua Warga Waspadalah!

Sementara, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menambahkan pemerintah masih terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyakit yang ditularkan hewan ke manusia melalui pendekatan one health antara lingkungan, manusia dan hewan.

"Beberapa virus memang loncat dari hewan ke manusia. Kami bangun sistem kerja sama dengan Kementerian Pertanian terhadap semua virus yang ada," imbuhnya.

Kemenkes dan Kementan akan melakukan surveilance bersama terhadap risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia.

"Tidak usah terlalu panik, seperti wabah black death sudah ratusan tahun lalu," tutur dia.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co