Kominfo Perjelas Status Satelit Starlink untuk Telkomsat

13 Juni 2022 22:19

GenPI.co - Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan pihaknya telah memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) Starlink kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).

Hak Labuh Satelit tersebut hanya berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT. Telkom Satelit Indonesia.

"Bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung oleh Space Expliration Technologies Corp (Starlink)," ucapnya di Jakarta, Senin (13/6).

BACA JUGA:  Demi Kedaulatan Digital, Menkominfo Ungkap Hal Penting

Dia mengatakan backhaul adalah teknologi yang memfasilitasi perpindahan data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke telekomunikasi lainnya.

Teknologi itu dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan broadband internet terutama selular 4G.

BACA JUGA:  Menkominfo Janjikan Pembangunan BTS di 3T Segera Rampung

"(Mendukung, Red) terutama di daerah rural yang belum tersambung secara langsung dengan kabel serat optik," ujarnya.

Menurutnya, layanan satelit Starlink hanya dapat beroperasi jika pembangunan Gateway Station - Teresterial Component untuk menerima layanan kapasitas, dan pengurusan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit itu telah dirampungkan oleh Telkomsat.

BACA JUGA:  Demi Kejayaan Digital Indonesia, Menkominfo Harapkan Ini

"Sebagai pemegang eksklusif atas hak labuh Satelit starlink maka Telkomsat berhak mendapatkan layanan backhaul satelit," tambahnya.

Dedy Permadi menjelaskan operasional pemanfaatan layanan Starlink oleh Telkomsat wajib tunduk pada regulasi yang berlaku.

"Izin hak labuh akan dievaluasi setiap tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi dan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku," jelasnya.

Dia mengatakan hubungan perdagangan bilateral di sektor telekomunikasi dan digital antara Indonesia dan Amerika Serikat berkembang pesat.

Kerja sama kedua negara tersebut juga mencakup rencana Indonesia untuk memiliki tiga satelit generasi terbaru.

Tiga satelit itu yakni 150 Gb Very High Throughput Satellite (VHTS) diberi nama SATRIA (Ka- Band), 80 Gb Very High Throuhput Satellite (VHTS) sebagai Hot Backup Satellite (Ka-band), dan 32 Gb High Throughput Satellite (HTS) yang dimiliki Telkomsat (C & Ku- band).

"Ketiga satelit ini di rencanakan akan menggunakan roket peluncur SpaceX - Falcon 9 dan merupakan jenis satelit yang mengorbit di Geo stationer Orbit," tutupnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co