Makna Bubur Suran, Sajian Wajib di Malam 1 Suro

31 Agustus 2019 19:30

GenPI.co— Malam satu suro diperingati hari ini, Sabtu (31/8/2019). Bagi umat Muslim, yang tinggal di pulau Jawa, Tahun Baru Islam atau satu suro merupakan hari yang istimewa dan penuh makna. 

Setiap tanggal 1 Muharam dalam kalender Hijriah, Tahun Baru Islam di daerah tertentu akan dimeriahkan dengan berbagai prosesi adat. Mulai dari ruwatan, melaksanakan tirakatan, hingga kirab budaya. 

Baca juga:

Sambut 1 Muharam, Malam Ini Kirab Kebo Bule di Kota Surakarta

Pawai 1 Muharam, Warga Kutai Kartanegara Bawa Miniatur Monas Lho

 

Masyarakat Jawa wajib menghadirkan bubur suran atau bubur suro pada malam menjelang datangnya 1 Suro. 

Dilansir dari sejumlah sumber, bubur suran dibuat dari beras, yang dimasak dengan santan, jahe, dan sereh. Rasanya gurih dan sedikit pedas. 

Di atas bubur suro ditaburi serpihan jeruk bali dan bulir-bulir buah delima. Selain itu juga ditaburkan tujuh jenis kacang, yaitu kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tolo, dan kacang bogor.

Tujuh jenis kacang tersebut sebagian digoreng, dan lainnya direbus. Tak lupa juga beberapa iris mentimun dan beberapa lembar daun kemangi ikut melengkapi sajian bubur suran.

Bubur suro ini mengandung beragam makna dan doa. Yaitu makna dari rasa syukur atas keselamatan yang diberikan Allah kepada umatnya. 

Selain itu, makna lain dari bubur suran adalah simbol pengabadian atas kemenangan Nabi Musa dan hancurnya bala Firaun. 

Maka dari itu, barang siapa berpuasa asyura pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun penuh, karena seperti puasanya para Nabi.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co