Pimpinan Ponpes di Depok Dipanggil Polisi soal Kasus Pencabulan

08 Juli 2022 18:40

GenPI.co - Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Depok Ahmad Riyadh Muchtar dan kuasa hukumnya Khoirul kembali mendatangi Polda Metro Jaya, pada Jumat (8/7/2022).

Kedatangan mereka untuk memenuhi panggilan penyidik terkait dugaan kasus pencabulan terhadap belasan santriwati.

Bedasarkan pantauan GenPI.co, Ahmad keluar dari ruang penyidik bersama kuasa hukumnya, Khoirul pada Jumat siang sekitar pukul 13.19 WIB.

BACA JUGA:  Polda Metro Jaya Proses Laporan Pengeroyokan Claudio Martinez

Tak ada pernyataan apapun yang disampaikan oleh Ahmad setelah diperiksa terkait kasus pemerkosaan di pondok pesantren yang dipimpinnya.

Sementara itu, Khoirul mengatakan kedatangannya merupakan agenda pemeriksaan kedua terhadap pihak pesantren dalam tahap penyidikan.

BACA JUGA:  Polda Metro Jaya Akhirnya Jemput Paksa Medina Zein, Tak Ada Ampun

"Hari ini kami memenuhi panggilan dari pihak Polda Metro Jaya untuk kedua kalinya untuk menambah berita acara pemeriksaan (BAP)," kata Khoirul kepada wartawan.

Menurutnya, ada sekitar 42 pertanyaan yang dilayangkan penyidik terkait dugaan pemerkosaan oleh empat orang ustaz dan seorang santri laki-laki senior.

BACA JUGA:  Sikap Tegas Kemenag soal Kasus Pencabulan di Ponpes Shiddiqiyyah

Pernyataan tersebut terkait dengan identitas dan juga ketertiban para terduga pelaku di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Depok.

"Hari ini, ada penambahan sekitar 42 pertanyaan untuk pimpinan pondok pesantren dan untuk bagian administrasi ada 48. Jadi, ahamdulillah telah kami penuhi," ungkap Khoirul.

Sebelumnya, belasan santriwati di pondok pesantren kawasan Beji, Depok, dilaporkan diduga menjadi korban pemerkosaan oleh empat ustaz dan seorang kakak kelasnya.

Kuasa hukum korban Megawati mengatakan terdapat 11 santriwati yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

Namun, baru lima orang yang berani melaporkan kejadian tersebut.

"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk berbicara hanya lima orang, tetapi yang sekarang diperiksa oleh penyidik baru tiga orang," ujar Megawati kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022).

Menurut Megawati, pemerkosaan tersebut telah terjadi selama satu tahun terakhir dan baru terungkap pada Juni 2022.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co