GenPI.co - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ingin mengubah beras varietas lokal jadi grade premium.
Budi mengatakan beras varietas lokal belakangan namanya mulai meredup.
Menurutnya, beras lokal ditinggalkan petani karena punya biaya produksi yang lebih tinggi dan lama.
Di sisi lain, kata Buwas, aneka bibit baru, seperti IR, dinilai jauh lebih menguntungkan para petani.
Sebab, jenis IR bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Namun, penting untuk mengembalikan produksi asli varietas Indonesia," ujar Buwas saat Press tour & Media Gathering Forum Wartawan Bulog di Kendal, Kamis (21/7).
Buwas menyebut sebagai sebuah perum, Bulog ingin perusahannya tidak mengalami kerugian.
Oleh karena itu, menurutnya perlu ada upaya khusus menggalakkan penanaman varietas lokal.
Dia lantas mencontohkan beras solok dengan merek dagang Anak Daro.
Buwas menyebut beras produksi Bulog Sumatera Barat itu diminati masyarakat Minang.
Bukan hanya disukai, kata Buwas, beras solok bahkan menciptakan kebanggan tersendiri ketika bisa memakannya.
"Orang Sumbar yang makan itu bisa merasa meningkatkan status sosialnya," ucap Buwas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News