GenPI.co - Sejumlah honorer tenaga pendidikan (tendik) yang menilai seleksi PPPK 2022 tak adil menegaskan bakal melakukan demontrasi besar.
Menurut mereka, seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sama sekali tak mengakomodasi honorer tendik.
Pengurus Forum Honorer Tenaga Kependidikan (FHTK) SMA/SMK/SLB Negeri Kabupaten Garut, Rono Nugraha, mengatakan banyak honorer tendik yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun.
Mereka saat ini hanya menuntut kebijakan pemerintah untuk mengakomodasi honorer tendik dalam PPPK 2022.
"Kami minta diangkat PPPK tanpa tes sama seperti guru honorer," kata Roni, dilansir dari JPNN.com, Rabu (27/7).
Jika tendik tidak diakomodasi dalam rekrutmen PPPK tahun ini, seluruh honorer tendik, bahkan lintas dinas lain, akan demo besar-besaran.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh seorang honorer K2 tendik di SMAN 22 Garut, Iyus Sapaat. Sebab, jika diangkat PPPK tahun ini, lima tahun lagi dirinya pensiun.
Oleh karenanya, Iyus mendesak pemerintah memperhatikan nasib tendik yang sudah sepuh untuk segera diberi kepastian pengangkatan langsung tanpa tes dengan disediakan formasi.
"Semoga pemerintah berbaik hati dan bersikap adil terhadap seluruh tendik untuk meningkatkan kesejahteraan, apalagi bagi yang sudah mengabdi puluhan tahun," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan membuka rekrutmen PPPK 2022. Kuota yang disiapkan pemerintah sekitar 900 ribu lebih.
Pemerintah mengatur hal itu dengan menerbitkan PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK Guru di Instansi Daerah tahun 2022.
Dalam PermenPAN-RB tersebut, honorer K2 dan guru non-ASN di sekolah negeri dengan masa kerja minimal 3 tahun akan diangkat menjadi PPPK tanpa tes.(jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News