GenPI.co - Pengamat Politik Emrus Sihombing memberikan pesan kepada mahasiswa dan pemerintah soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Emrus menyayangkan sikap mahasiswa yang mengedepankan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, mahasiswa merupakan kelompok akademik yang harus menggunakan cara elegan seperti diskusi dalam memberi pendapat.
Seperi diketahui, belum lama ini demonstrasi mulai bermunculan di beberapa titik lantaran harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
"Akademisi harus mampu menyampaikan data dan fakta,” ujar Emrus kepada GenPI.co, Rabu (7/9).
Selain itu, menurutnya, tuntutan yang diminta mahasiswa juga sulit dikonkretkan lantaran banyak hal yang tidak jelas dalam penyampaiannya.
“Jadi, (mahasiswa, red) adu data saja. Kalau BBM seharusnya tidak naik, kenapa alasannya?" tuturnya.
Dalam isu penyesuaian harga BBM bersubsidi, Emrus juga mengkritisi pola komunikasi pemerintah.
Menurut Emrus, pemerintah seharusnya berdiskusi dengan komponen masyarakat sebelum memutuskan kebijakan.
“Sebab, dampak penyesuaian harga BBM sangat luas,” kata dia.
Oleh sebab itu, menurutnya, pemerintah harus membuka ruang disksusi dengan banyak pihak untuk menyesuaikan harga BBM dengan tepat dan tak membebani rakyat kecil.
"Pemerintah harus berdialog dengan saudara kita di tempat terpencil atau tinggal di kantong kemiskinan kota untuk merumuskan skema atau pengaturan harga BBM,” ujar Emrus.
Sebab, menurutnya, dialog merupakan hal yang mutlak dalam negara demokrasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News