Gawat, 32% Anak Remaja Merokok Dipengaruhi Iklan

27 September 2022 07:20

GenPI.co - Sebanyak 32 persen anak remaja merokok karena dipengaruhi oleh iklan di daerah Makassar.

Hal itu diungkapkan Direktur Hasanuddin Contact Prof Dr dr Alimin Maidin disela kehadirannya pada promosi Doktor Wahyuti, S.Sos, M. Kes yang mengangkat tema disertasi "Kepatuhan Masyarakat dan Ketertiban Stakeholder dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Jayapura" di Makassar, Senin (26/9/2022).

"Dari hasil penelitian yang kami lakukan Hasanuddin Contact diketahui sekitar 32 persen anak-anak remaja merokok itu gara-gara iklan," ujar Alimin.

BACA JUGA:  Ada Adegan Merokok di Dear Stranger, Rey Bong Izin Mama Dulu

Menurutnya, iklan rokok itu sebenarnya tidak boleh ada sekitar 500 meter dari lokasi yang ditetapkan sebagai KTR.

"Jadi iklan rokok itu tidak boleh ada 500 meter dari lokasi sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, tempat atau taman bermain anak, kendaraan umum serta tempat-tempat tertentu yang merupakan KTR," tegas dia.

BACA JUGA:  3 Penyebab Kanker Paru-Paru yang Sering Diremehkan, Bukan Rokok

Mencermati fenomena itu, pihak Wali Kota Makassar atau pemerintah daerah sebaiknya mengambil sikap tegas terhadap pemasangan iklan rokok di lapangan.

Hal tersebut perlu disikapi cepat untuk menyelamatkan anak dan generasi muda yang otaknya bakal tidak berkembang karena pengaruh asap rokok.

BACA JUGA:  Apa yang Membuat Orang Ketagihan Merokok, Dok?

"Harusnya ada peraturan dan sanksi yang dikeluarkan Wali Kota untuk melindungi anak dan generasi kami," jelasnya.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cendrawasih, Jayapura itu menambahkan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui, tingkat kepatuhan masyarakat dan stakeholder di KTR masih bervariasi di lokasi yang berbeda.

"Sebagai gambaran, kepatuhan di KTR di rumah ibadah itu lebih tinggi dibandingkan di lokasi sekolah, kantor dan taman bermain anak," ungkap dia.

Di samping itu, sedikit banyaknya dipengaruhi oleh budaya setempat, sehingga harus dilakukan pendekatan khusus, termasuk inklusi agar warga di Jayapura dapat melindungi anak dan generasi muda ke depan.

Sebagai informasi tambahna, Hasanuddin Contact merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin.

Lembaga ini dibentuk dengan tujuan memperluas pengendalian tembakau dan pencegahan penyakit tidak menular di Indonesia bagian timur.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co