Usut Tragedi Kanjuruhan, Tim TGIPF Investigasi Semua Tahapan

08 Oktober 2022 14:20

GenPI.co - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Investigasi dilakukan dengan mendatangi dan mewawancarai berbagai pihak, serta mendapatkan bukti-bukti pendukung yang menjadi bahan analisis tim.

Anggota TGIPF Doni Monardo mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi di tiap tahapan

BACA JUGA:  Update Data Resmi Polri: Korban Tragedi Kanjuruhan 678 Orang, 131 Jiwa Meninggal

"Mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca-kerusuhan sehingga kami bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu" ujarnya dalam keterangannya, Jumat (7/10).

Tim yang dibagi dalam sejumlah kelompok itu bekerja secara simultan dengan mendatangi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola tersebut.

BACA JUGA:  Polri: Kericuhan Suporter Terjadi di Dalam dan Luar Stadion Kanjuruhan

Satu tim mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan supporter.

Tim lain disebut mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang. Tim itu sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya.

BACA JUGA:  Buntut Tragedi Kanjuruhan, PSTI Desak Menpora Zainudin Amali Lakukan Ini

Sementara itu, sekretaris TGIPF Nur Rochmad menyebut satu tim lainnya berada di Jakarta dan bertugas mendapatkan keterangan yang bisa diakses dari Jakarta.

Kemudian, kata Rochmad, berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan, contohnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu.

Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim.

"Berbagai alat bukti penting yang kami dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ungkap Sekretaris TGIPF Nur Rochmad.

Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.

Menurut rencana, tim TGIPF hari ini akan melanjutkan kegiatannya, yakni mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu.

Adapun korban luka yang telah kembali ke rumah akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian lebih utuh tentang peristiwa pada Sabtu malam itu.

Tim yang diketuai langsung Menko Polhukam Mahfud MD itu bekerja maraton selama 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan.

Seperti diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC kontra Persebaya, Sabtu (1/10) lalu. Insiden tersebut menyebabkan setidaknya 131 orang meninggal dunia.

Dalam kasus itu, Polri sudah menetapkan enam orang tersangka, mulai dari petinggi PT Liga Indonesia Baru (LIB), panitia penyelenggara hingga anggota kepolisian.

Di sisi lain, sebanyak 20 personel juga diduga melanggar kode etik saat tugas pengamanan. Rinciannya, enam anggota Polres Malang dan 14 lainnya personel di lingkungan Satbrimob Polda Jawa Timur.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co