GenPI.co - Profesor Bayu Taruna menjadi guru besar termuda di Universitas Jember (Unej). Dia dikukuhkan sebagai guru besar pada usia 38 tahun satu bulan.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Artificial Intellegence and IoT in Precision Agriculture, Bayu menjelaskan peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung agroindustri.
Bayu menuturkan Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga menghadapi ancaman.
Menurut Bayu, lahan terus berkurang. Selain itu, perubahan iklim juga berpotensi mengurangi produktivitas agroindustri.
“Pertanian presisi berbasis kecanggihan TIK menjadi salah satu jawaban atas fenomena itu," kata Bayu, Sabtu (18/3).
Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengapresiasi para guru besar yang sudah dikukuhkan.
Selain Bayu, ada dua guru besar lain yang dilantik, yakni Profesor Ida Bagus Suryaningrat dan Profesor Tantut Susanto.
Ida Bagus adalah guru besar bidang Ilmu Agroindustri di Fakultas Teknologi Pertanian Unej.
Sementara itu, Tantut adalah guru besar bidang Ilmu Keperawatan Komunitas pertama di Fakultas Keperawatan Unej.
“Bukan berarti akhir dari karier karena justru menjadi amanah yang diharapkan memicu karya-karya baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Iwan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News