GenPI.co - Ketua Forum Prioritas Satu (P1) PGRI Pembatalan Nasional Dewi Nurpuspitasari blak-blakan membeber nasib guru P1 tanpa formasi PPPK 2022 yang mulai putus asa.
Saat pemberian SK PPPK 2022 di berbagai daerah masih terus berlangsung, kondisi tersebut ternyata membuat guru-guru P1 tanpa formasi PPPK 2022 terpukul.
"Beberapa hari terakhir, banyak teman P1 sudah mendapatkan SK PPPK 2022," kata Dewi Nurpuspitasari kepada JPNN.com, Kamis (29/6/2023).
"Terutama yang sebelumnya sudah mendapatkan penempatan, tetapi kemudian dibatalkan banyak yang merasa sedih," sambungnya.
Menurut Dewi Nurpuspitasari, bahwa semua guru P1 termasuk yang pembatalan penempatan, sangat berharap bisa merasakan hal serupa.
"Harapan itu seakan musnah, karena mendapatkan kabar banyak daerah tidak membuka formasi," ungkap Dewi Nurpuspitasari.
Dewi Nurpuspitasari tanpa tedeng aling-aling membeber usulan formasi daerah sangat minim.
Pasalnya, dari 601.174 target formasi PPPK 2023 yang disiapkan pusat, tetapi usulan pemda hanya 278.102.
"Tidak sesuai target, sedangkan guru lulus passing grade (PG) masih tersisa kurang lebih 63.465," jelas Dewi Nurpuspitasari.
Dewi Nurpuspitasari menilai, bahwa jika sesuai mekanisme PPPK guru 2023 yang disediakan formasi untuk yang lulus PG, lalu honorer negeri, dan non-ASN berarti guru lulus PG ada sebagian yang terakomodasi.
Hal itu menjelaskan bahwa guru lulus PG, honorer, dan non-ASN itu tetap pararel, karena dibuka serempak seperti PPPK guru 2022.
"Guru lulus PG tetap lebih dahulu mendapatkan penempatan, lalu, menunggu honorer negeri dan non-ASN tes computer assisted test (CAT)," ujar Dewi Nurpuspitasari.
"Sekarang tinggal perbanyak doa, sedekah. Sebab, tidak ada yang mustahil jika memohon kepada jalur langit," imbuhnya. (JPNN/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News