GenPI.co - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan rumah tahan gempa dari limbah debu yang diberi nama BIMA atau Bangunan Instan Modular Sederhana.
Inovasi rumah tahan gempa tersebut memakai debu dari hasil limbah PLB. Inovasi yang diluncurkan di Probolinggo pada Selasa (25/7) itu punya potensi dilanjutkan ke daerah lainnya.
Anggota riset dari Teknik Sipil ITS Dr Pujo Aji mengatakan limbah debu atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) ini menjadi bahan utama pembuatan rumah BIMA.
“Inovasi ini juga bisa memberi manfaat ekonomis untuk masyarakat,” katanya dikutip dari laman resmi ITS, Kamis (27/7).
Dalam peluncuran itu, warga di desa Sumberejo, Paiton, Probolinggo juga diajak praktek langsung membuat beton dan bata ringan FABA.
Kemudian juga praktek pembuatan rumah BIMA yang dikembangkan oleh ITA. Bimbingan ini diberikan langsung oleh para ahli dari ITS.
Warga setempat kemudian mencoba mengolah FABA menjadi materal yang bisa dipakai dalam pembangunan rumah tahan gempa.
Sementara, Ketua Tim Riset Dr Eng Yuyun Tajunnisa mengatakan inovasi ini diharapkan bisa membuat perubahan positif pada dunia konstruksi dan lingkungan.
Dia menyebut inovasi rumah tahan gempa ini juga punya potensi dikembangkan ke sejumlah wilayah di Indonesia.
“Semoga bisa membuka peluang peningkatan kualitas hunian dan berkelanjutan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News