GenPI.co - PT PLN (Persero) menegaskan komitmen dalam menjalankan transisi energi di hadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi menyebut ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan oleh semua negara di dunia, sehingga mendorong transisi energi.
"Sekali lagi, transisi menuju ke ekonomi hijau. Semua negara sekarang ini daur ulang sampah dikerjakan, produksi industri hijau dikerjakan, kendaraan listrik dimulai dibangun di negara-negara yang siap," ujarnya, Selasa (19/9/2023).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengatakan partisipasi semua pihak menjadi kekuatan Indonesia dan menjadi kontribusi yang sangat berarti untuk aksi iklim.
"Ini merupakan upaya nyata masyarakat bersama pemerintah dalam meningkatkan perbaikan lingkungan iklim dan aksi iklim untuk kelestarian alam," katanya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan di tengah upaya perseroan melakukan transisi ke energi bersih, salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan pengembangan Accelerated Renewable Energy.
Rencana tersebut mampu menambah porsi energi baru terbarukan (EBT) sebanyak 75 persen atau sebesar 60 Gigawatt (GW) sampai dengan tahun 2040.
Dengan Accelerated Renewable Energy Development, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui transmisi yang menghubungkan pembangkit-pembangkit energi baru terbarukan atau Green Enabling Super Grid.
"Infrastruktur ini menjadikan sistem kelistrikan antarpulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi menjadi terhubung satu sama lain," tuturnya.
Menurut Darmawan, Indonesia merupakan negara dengan potensi EBT yang besar, namun, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT dengan pusat demand listrik.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, PLN mengembangkan Green Enabling Super Grid," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News