Kompleks Perumahan Angker: Menabrak Hantu Wanita di Depan Taman 

31 Oktober 2019 20:00

GenPI.co - Mengerikan. Tempat tinggal sementara kami yang baru, yakni rumah dinas Ayah terletak di kompleks perumahan angker. Rasanya campur aduk, jika kami terus berada di perumahan angker ini. Setumpuk cerita horor tak sanggup lagi kami dengarkan, apalagi kami rasakan.

Minggu lalu, keluarga kami baru pindah rumah ke kompleks perumahan dinas tempat Ayah bekerja di Kota Bandung. Lingkungan baru kami terbilang sepi karena penghuninya jarang bersosialisasi.

Saking sepinya, tak sedikit cerita-cerita mengerikan terdengar soal kompleks perumahan di bilangan Pasteur ini. Banyak orang menyebut soal tempat tinggal baruku ini angker. Maka dari itu warga kompleks benar-benar duduk manis di dalam rumah.

Dari cerita yang beredar, ada makhluk halus berwarna putih yang kerap berkeliling kompleks untuk mengganggu siapa pun yang masih berada di jalanan.

BACA JUGA: Keramat Makam Mbah Priuk, ‘Sinarnya’ Terekam Oleh Satelit Amerika

Karena aku orang yang nggak berani-berani amat, cerita ini jelas cukup membuat nyaliku ciut. Namun, ini zaman digital, zaman now yang realistis, maka cerita itu hanya membuat aku sedikit takut saja dan membuang jauh gosip yang beredar. 

Namun untuk antisipasi, aku terpaksa pulang ke rumah sebelum Magrib, biasanya dalam perjalanan aku selalu berdoa hingga sampai rumah. Sementara mobilku kupacu lebih cepat karena takut melihat makhluk halus berwarna putih yang mengerikan.

Suatu hari Kakak Sepupu datang ke rumah dengan tergesa-gesa. Wajahnya memerah dan berkeringat, tampak seperti orang ketakutan.

BACA JUGA: Kamar 308, Saksi Pernikahan Presiden Soekarno dan Nyi Roro Kidul

Seraya berlari kecil, Kakak mengatur napas.

“Kenapa, Kak?” tanyaku kepo.

“Tadi Kakak sepertinya menabrak orang di jalan depan taman.”

Haaah…kataku terkejut, “Mana orangnya Kak? Terus gimana?”

Kakak menggeleng sembari ngeloyor ke ruang dapur, “Orangnya hilang.” jawabnya singkat.

BACA JUGA: Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi Tewas Bersujud

Setelah makan malam, baru Kakak menceritakan apa yang terjadi.

“Tahu nggak, tadi tepat di ujung taman, ada wanita menyeberang. Munculnya pun tiba-tiba. Kakak kaget, lalu menabrak tuh orang. Kakak sampai kepentok setir karena rem mendadak.”

“Terus kok tadi bilang hilang?”

“Nah, waktu kepala tegak lagi, wanita itu udah nggak ada. Malahan nggak ada siapa-siapa. Kakak keluar, lihat sampai kolong mobil juga nggak ada orang. Di taman juga nggak ada orang.”
 
Hening sebentar. Aku pun mulai berpikir, kok aneh masa udah ketabrak kok nggak ada orang.

“Cewek itu ciri-cirinya gimana? Mungkin aku kenal.”

“Aduuh…Kakak nggak lihat mukanya,” jawabnya, “Wanita itu pakai baju putih panjang, rambutnya terurai menutup wajahnya.”

Seketika saja aku langsung merinding, buku kuduk pun langsung berdiri mendengar jawaban Kakak.

Cerita Kakak membuatku ketakutan berada di kompleks perumahan angker ini. Tapi, apapun juga, aku harus tetap berpikir positif. Lagian aku tidak mengganggu makhluk atau tempat angker itu, jadi seharusnya tak perlu khawatir.

BACA JUGA: Hotel Horor: Tetangga Kamar 305, Tak Ingin Aku Terlelap

Suatu hari, Mama memintaku untuk mengantarkan makanan kepada salah seorang temannya (tetangga kompleks). Rumah teman Mama letaknya agak berjauhan. Berada di bagian belakang taman, sedangkan rumah kami di area samping.

Saat itu, malam hampir menunjukkan pukul 8. Lampu di kompleks perumahan angker ini memang menyala, tapi redup. Sementara suasana sepinya benar-benar sungguh mengganggu. 

Demi mengikuti permintaan Mama, aku berangkat. Sebelumnya, Aku tak pernah ke rumah teman Mama, jadi aku berjalan pelan-pelan sambil mengamati nomor rumah yang kulewati.

Bagian belakang kompleks perumahan angker ini ternyata jauh lebih sepi dan mengerikan. 

Di sebuah tikungan, Aku berbelok. Di sana, Aku menyadari ada orang bersepeda sedang berputar di sebuah bundaran kecil kompleks.

Aneh sekali. Ini ada orang memakai baju kantoran, bersepatu, mengitari bundaran berkali-kali, di malam hari, 

Saat aku mendekati bundaran, orang bersepeda tadi langsung bergerak mendahuluiku. Dalam hati, sempat merasa lega karena perasaan “Aku tak sendiri”, Aku pun diam-diam mengikuti orang bersepeda tadi. Rasa-rasanya, orang itu kok juga mengarah ke nomor rumah yang Aku cari.

Di depan sebuah belokan kecil menunggu kami. Orang bersepeda tadi berbelok, aku mengikutinya. Saat itu, Aku kaget bukan main.

Orang bersepeda tadi hilang tanpa bekas. Dibelokan ini, tidak ada seorang pun kecuali aku. Seluruh pagar rumah di sana tertutup rapat, tidak ada tanda-tanda seseorang baru saja memasuki pagar atau rumah.

Mendadak, Aku langsung teringat banyak cerita soal kompleks perumahan angker ini.

Aaaaggghhhh…..Aku pun mengambil langkah seribu balik badan pulang ke rumah. (GenPI.co)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co