Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi Tewas Bersujud

Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi Tewas Bersujud - GenPI.co
Jenazah Mbah Maridjan Juru Kunci Merapi Dalam Keadaan Sujud (Foto: jpnn)

GenPI.co -  Tanggal 26 Oktober sembilan tahun lalu Gunung Merapi meletus. Sebanyak 353 orang meninggal dunia, termasuk Juru Kunci Merapi Raden Ngabehi Surakso Hargo atau yang akrab dikenal dengan Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan lahir pada 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi pada tahun 1982. Mbah Maridjan dan Merapi seakan tak bisa terpisahkan. Ia tak pernah mau diajak turun dari kediamannya. Sebab, Mbah Maridjan sudah menganggap bahwa Gunung Merapi adalah rumahnya yang harus diterima dalam kondisi apa pun.

BACA JUGA: Astaga! Raffi Ahmad Diduga akan Bernasib Seperti Olga, Ngeri…

Ajakan untuk turun dari pegunungan juga ditolaknya. Saat itu otoritas setempat mengimbau warga dan Mbah Maridjan untuk dievakuasi karena material lava terdeteksi akan keluar dari perut kawah Gunung Merapi.

Mbah Maridjan memilih masjid di dekat rumahnya dan urung ikut bersama rombongan yang menjemputnya. Bahkan saat ia berjalan ke arah masjid, anggota SAR meminta semua orang untuk meninggalkan lokasi perkampungannya.

Namun, saat Mbah Maridjan sampai di pintu masjid, sirene bahaya peringatan letusan pun telah berbunyi. Warga yang masih di permukiman mulai panik. Ada dua orang yang berada di dalam mobil untuk dievakuasi justru berlari mengikuti Mbah Maridjan ke masjid.

BACA JUGA: Jadi Menteri Bukan Pintar atau Hebat, Wapres: Karena Garis Tangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya