GenPI.co - Tugas Mendikbud Nadiem Makarim kian berat. Sebab, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengimbau guru honorer meninggalkan kelas.
Ramli mengaku kecewa dengan kebijakan Kemendikbud perihal Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Mandiri.
BACA JUGA: Sering Dijadikan Meme, Nadiem Makarim Ternyata Tegas Juga
Menurut Ramli, PPG Prajabatan Mandiri merupakan peluang bagi guru honorer mendapatkan sertifikat pendidik sebagai syarat mengikuti seleksi aparatur sipil negara (ASN).
“Kalau prioritasnya guru fresh graduate, peluang guru honorer makin tipis, dong," kata Ramli kepada JPNN.com, Selasa (12/11).
Dia menambahkan, guru honorer sebaiknya menyerahkan urusan pendidikan kepada negara karena harapan mengikuti seleksi ASN kian tipis.
Dengan demikian, lanjut Ramli, pemerintah akan menyadari peran besar guru honorer terhadap dunia pendidikan.
"Karena itu, akan jauh lebih baik jika guru-guru honorer ini bersatu padu meninggalkan ruang-ruang kelas,” imbuh Ramli.
Ramli menjelaskan, guru honorer tidak diberi kesempatan mengikuti PPG Prajabatan Mandiri meski membayar dengan uang pribadi.
Pihaknya pun berharap guru honorer yang masih memenuhi syarat usia bisa berjuang menembus ketatnya persaingan menjadi PNS dalam seleksi CPNS 2019.
BACA JUGA: Mas Nadiem Makarim Gaul deh, Kemeja Dilinting Ala Lupus
“Guru honorer usia di atas 35 tahun tidak punya harapan lagi karena hampir semua ruang sudah tertutup,” imbuh Ramli. (esy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News