Kemeriahan Tersaji di Festival Noken 2018

05 Desember 2018 12:00

Papua benar-benar merayakan Hari Noken, Selasa (4/12). Beragam jenis karya intelektual ini ditampilkan dalam Festival Noken 2018. Mereka juga menampilkan proses pembuatannya.

Wajah eksotis Papua kini bisa dinikmati melalui Festival Noken 2018, Selasa (4/12). Beragam rupa dan motif terbaik ditampilkan sebagai simbol dari kekuatan 250 suku di Papua juga Papua Barat. Mengusung tema ‘Wonderful Papuan Traditional Bag’, Festival Noken 2018 dipusatkan di Auditorium Universitas Cederawasih. Ada sekitar 300 ‘Mama-Mama Noken’ yang terlibat dalam event ini.

“Noken ini sudah menjadi identitas Papua. Benda ini selalu lekat dalam keseharian masyarakat Papua. Jadi, menyangkut noken ini berbicara Papua. Bagian dari semua. Tanggal 4 Desember ini menjadi Hari Noken. Semuanya merayakannya, salah satunya melalui Festival Noken ini,” ungkap Kadispar Kota Jayapura Matias B Mano.

Ada banyak daerah di Papua bergabung di festival ini. Selain Jayapura, ada juga diantaranya Jayawijaya (Wamena) dan Tambrauw (Papua Barat). Selebrasi Festival Noken 2018 ini ditandai dengan karnaval budaya. Karnaval ini memiliki rute dari Museum Waena menuju Auditorium Universitas Cederawasih.

Tambrauw sendiri tampil eksotis dalam karnaval. Mereka membawa beragam jenis dan ukuran noken. Kemeriahan makin terlihat dengan kostum adat plus asesoris lengkap, seperti busur panah dan tombak kecil. Mereka menyempurnakannya melalui tambur dan wor.

“Festival Noken ini kesempatan bagus untuk branding pariwisata. Lebih bagus lagi, event ini digelar bersamaan dengan Hari Noken. Secara umum, Noken ini jenisnya sangat banyak. Motifnya beragam dan dengan filosofi berbeda. Setiap suku ini memiliki karakternya masing-masing,” kata Koordinatos Pentas Budaya Delegasi Tambrauw Roy Noris Yesnath.

Delegasi Tambrauw mewakili 4 suku. Mereka berasal dari Suku Miyah, Abun, Empur, dan Ireres. Menggunakan 40 orang sebagai media show noken, Tambrauw menampilkan bentuk apetiqor. Motifnya didominasi biyek dengan menggunakan konsep anyaman kulit kayu. Ada tiga warna yang ditampilkan, seperti merah, hitam, dan cokelat muda terang.

Pemunculan warnanya sangat unik melalui proses alamai. Warna merah dihasilkan dari daun tanaman viyes. Untuk warna hitam diambil dari buah tram. Warna alami cokelat muda terang berasal dari basic bahan baku noken. “Proses pembuatan noken masih dilakukan secara alami. Bahan baku noken sangat beragam. Yang jelas noken ini memiliki filosofi yang luar biasa,” tuturnya.

Noken umumnya dibuat dari pohon manduam, nawa, hingga anggrek hutan. Ukuran dari noken juga beragam menurut fungsinya. Ada noken ukuran besar yatoo yang digunakan membawa barang hingga menggendong anak. Noken ukuran sedang pun disebut gapagoo dengan fungsi membawa barang belanjaan. Untuk ukuran kecil disebut mitutee.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co