Ridwan Kamil: Kalau Nanti Waktunya Lockdown, Jangan Kaget...

30 Maret 2020 07:31

GenPI.co - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil mengungkapkan, pihaknya sedang mematangkan rencana lockdown atau karantina wilayah.

BACA JUGA: 4 Buah Ini Manjur Dongkrak Stamina untuk Hindari Virus Corona

Rencana lockdown atau karantina wilayah tersebut, bakal dilakukan di daerah yang masuk zona merah penyebaran virus corona alias COVID-19.

"Opsi lockdown atau karantina wilayah khususnya untuk zona merah ini sedang kami bahas, besok akan dirampungkan," ungkap Ridwan Kamil, dalam siaran persnya, Minggu (29/3).

BACA JUGA: Amerika Lockdown Virus Corona, Jutaan Warga Jadi Pengangguran...

Kendati demikia, Ridwan Kamil tetap menyerahkan keputusan lockdown atau karantina sejumlah wilayah di Jabar kepada pemerintah pusat.

"Namun, apapun itu saya selalu koordinasi dengan Pak Doni Monardo (kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19) untuk meminta izin. Jadi, tidak boleh ada daerah yang melakukan lockdown tanpa izin pemerintah pusat," jelasnya.

BACA JUGA: Virus Corona Mengganas, Paranormal Wirang Birawa Beri Peringatan

"Jika dalam keselamatan warga, para Lurah, RW, RT melakukan karantina kewilayahan, saya kira argumentasi itu bisa diterima. Yang level kota, kabupaten dan provinsi itulah yang harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat," bebernya.

Sementara, terkait larangan mudik, Ridwan Kamil menginstruksikan seluruh ketua RT dan RW untuk mendata warganya yang sudah terlanjur pulang ke rumah dari perantauan. 

BACA JUGA: Jangan Sepelekan, 4 Cara Ini Bisa Jauhkan Kamu dari Virus Corona

Hal tersebut dilakukan agar individu yang baru mudik, untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, karena berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Ridwan Kamil pun mengimbau masyarakat Jabar yang sedang merantau untuk tidak pulang kampung atau mudik lebih dulu. 

Sebab, menurut Ridwan Kamil, orang yang mudik dari wilayah terpapar bisa membuat penyebaran COVID-19 makin luas.

BACA JUGA: Penampilan Yuni Shara Saat Berjemur Bikin Meleleh Netizen...

"Banyaknya pemudik akan mempersulit pengaturan kami yang sudah dimaksimalkan di warga setempat. Kalau ditambah lagi dengan warga mudik yang kami tidak tahu histori kesehatannya dan datang dari daerah pusat pandemi seperti Jakarta, ini menyulitkan," ungkapnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Jabar saat ini sedang melakukan tes masif, untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kalau ada yang mudik ini mempersulit peta lagi, karena setiap pemudik yang mayoritas dari Jakarta kan otomatis dia jadi ODP, kalau dia sudah terpaksa datang ke Jabar maka dia wajib karantina mandiri," jelasnya.

Sementara, untuk melihat sejauh mana penerapan physical dan social distancing di Kota Bandung, Ridwan Kamil melakukan inspeksi mendadak (sidak).

"Kemarin, dalam video yang viral, memang saya sedang inspeksi dan melihat, memang respons terhadap bekerja di rumah dan social distancing belum dilakukan secara maksimal," katanya.

Ridwan Kamil juga melihat respons masyarakat terkait rencana lockdown atau karantina wilayah.

"Jadi, waktu dites akan ada lockdown itu, untuk mengetes reaksi dari masyarakat dan ternyata biasa-biasa saja. Namun, poinnya adalah persiapan ke arah sana sedang kami lakukan, tetapi keputusan tetap ada di pemerintah pusat," bebernya.

"Kalau nanti waktunya tiba (lockdown wilayah) masyarakat jangan kaget dan tentunya harus dipersiapkan dengan baik," pungkasnya.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co