GenPI.co - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto meluncurkan Pasar Digital Jawa Barat.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital, terutama di tengah pandemi covid-19, agar ekonomi tetap berjalan.
BACA JUGA: Pelaku Usaha Kena Imbas Pandemi, Kemendag Tunda Acara Penghargaan
Ridwan Kamil menilai pasar tradisional yang bertransaksi dalam jaringan (online) ini bisa menjadi The New Normal (kondisi tidak biasa yang menjadi aturan atau kebiasaan baru), khususnya bagi warga Jabar.
Para pedagang pasar pun diminta untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan era 4.0 ini. Ridwan Kamil menganggap pasar digital menjadi kebutuhan.
"Bagi mereka yang masih gaptek (gagap teknologi), tugas negara melatih, memfasilitasi supaya lini ekonomi dari pasar tradisional sampai mal juga memaksimalkan (konsep) digital,” ujarnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, dalam keterangan resmi, Jumat (8/5/2020).
Menurut pria yang akrab disapa Emil, pandemi saat ini memaksa semua pihak untuk bisa menyesuaikan diri. Dalam pasar digital pun, tetap diperlukan edukasi baik kepada penjual maupun pembeli agar perdagangan digital bisa dilakukan secara optimal.
" Kalau kita lihat di Kota Bandung itu sudah lebih dari 10 pasar mendeklarasikan siap dan sudah melaksanakan yang namanya pasar digital,” katanya.
Sementara itu, Mendag Agus Suparmanto pun terus berkomitmen mendukung upaya Pemerintah Provinsi Jabar dalam mendorong penerapan pasar digital di Jabar.
“Pasar digital merupakan salah satu upaya strategis untuk membantu pedagang tetap dapat berjualan dan pembeli dapat melakukan transaksi dagang dengan mengoptimalkan belanja dari rumah melalui aplikasi digital Jawa Barat,” tuturnya.
Untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok di Jabar, pihaknya akan meninjau secara langsung gudang-gudang Bulog yang ada di Jabar.
Bantuan dari Kemendag untuk penanggulangan covid-19 yakni uang tunai sebesar Rp 200 juta, APD (2.000), masker medis (5.000), hand gloves (7.000), face shield (1.000), cover shoes (400), hand sanitizer (100 botol), suplemen (1.540 dus), mi instan (100 dus), beras (1 ton), dan minyak goreng (2.000 liter).
Ada pula bantuan untuk pencegahan penyebaran covid-19 bagi 54 pasar rakyat di Jabar yaitu bilik antiseptik (54 unit), wastafel cuci tangan (54 unit), tangki air 120 liter (54 unit), cairan antiseptik (54 jeriken), masker (540 dus), sarung tangan plastik (540 dus), sarung tangan lateks (162 dua), dan sabun cair (54 jeriken).
Selain itu, ada juga bantuan untuk pengelola gudang logistik yang menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG) di Jabar yaitu masker kain (20 paket), wastafel portable (10 unit), sabun cuci tangan (10 paket), sprayer elektrik (20 unit), obat disinfektan (10 paket), kaca mata pelindung (20 unit), masker anti-air (20 paket), dan sarung tangan karet (20 unit).
BACA JUGA: Harga Tinggi, Kemendag Percepat Pemenuhan Pasokan Gula Nasional
“Ini adalah bagian dari bentuk kepedulian dan kebersamaan kita dalam menghadapi COVID-19 ini,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News