Yogyakarta Siasati Low Season dengan Jogjavaganza

28 Januari 2019 04:05

Yogyakarta – Yogyakarta mulai mengantisipasi minimnya kunjungan wisatawan saat low season. Pameran pariwisata bertajuk Jogjavaganza pun disiapkan. Event ini akan digelar pada 12 hingga 19 Februari 2019.

Hal tersebut diterangkan Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto.

 "Untuk Low Season, kami memiliki beberapa upaya untuk menarik wisatawanmke Yogyakarta. Februari kami akan mengadakan Jogjavaganza. Kami mempertemukan buyer dan seller, pembeli dari luar Yogya, untuk meningkatkan pemasaran wisata di Yogyakarta," katanya Sabtu, (26/1).

Dijelaskan Golkari, sebagai daerah tujuan wisata, Yogyakarta dituntut berkreasi untuk menarik wisatawan. Untuk itu program ini akan dikemas semenarik mungkin sehingga dapat memberikan stimulus bagi para buyer.

"Dalam program ini, setiap hari ada kegiatan menarik. Misalnya, tanggal 13, kami akan ajak buyer naik sepeda keliling Yogya, dan masih ada beberapa rangkaian acara menarik lainnya," sambungnya.

Dalam acara tersebut, rencananya Dispar Kota Yogyakarta akan mengundang pelaku pariwisata, agen, hotel, dan lain-lain. Untuk hotel, Dispar Kota Yogyakarta lebih fokus pada hotel non bintang dan hotel bintang tiga ke bawah. Pasalnya hotel-hotel ini merupakan fasilitas yang penting dalam pariwisata Kota Yogyakarta. Untuk itu hotel non bintang juga perlu dikembangkan.

"Untuk fokus kami non bintang dan hotel bintang tiga ke bawah. Kalau hotel empat dan lima kan mereka lebih leluasa dalam melakukan pemasaran. Tentu kami sebagai pemerintah juga memfasilitasi hotel lainnya, supaya mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan buyer," jelasnya.

Jogjavaganza mendapat sambutan positif dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa. Berbagai program positif memang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan kunjunga wisatwan khususnya di low season.

"Jogjavaganza ini kan terintegrasi dengan berbagai industri pariwisata. Mulai dari hotel, kuliner dan belanja. Hotel yang digandeng pun adalah hotel non bintang dan hotel bintang tiga ke bawah, yang notabene hotel yang diincar wisatawan. Ini tentu sangat bagus," ujar Rizki yang diamini Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung.

Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kemenpar Wawan Gunawan, mengatakan Yogyakarta selalu memiliki daya tarik bagi wisatawan.

“Siapa yang tidak mengenal Yogyakarta. Kota Gudeg mempunyai segalanya. Atraksinya keren-keren, aksesnya mudah dijangkau dari mana saja dan murah. Begitu jjga dengan amenitasnya yang super lengkap. Dari penginapan dengan harga ratusan ribu hingga jutaan. Yogyakartaunya segalanya. Dan akan selalu menjadi pilihan wisatawan,” katanya.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kemandirian daerah untuk melakukan promosi secara gencar dan sistematis lewat program-program potensial sangat tepat. Karena perkembangan kepariwisataan memerlukan peran aktif dari semua pihak. Terlebih bagi daerah-daerah tujuan wisata seperti Kota Yogyakarta.

"Ini merupakan langkah tepat. Seluruh stakeholder bahu membahu dalam mempromosikan dan mengembangkan pariwisata. Tinggal diintregasikan dengan program lainnya yang akan dilaksanakan. Jadi berkesinambungan," ujar Menpar Arif.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co