8 Kutipan Bijak Bung Karno, Kobarkan Semangat di Hari Kemerdekaan

17 Agustus 2020 11:30

GenPI.co - Tanggal 17 Agustus sudah tercatat dalam sejarah sebagai hari yang sangat spesial bagi Indonesia. 

Setiap tanggal 17, Bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tentu saja kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah lepas dari jasa para pahlawan. Mereka yang telah berjuang dalam peperangan, untuk mencapai sebuah kemerdekaan tersebut.

Menyambut peringatan Hari kemerdekaan RI, kamu juga bisa menyebarkan kutipan bijak dari para pejuang lewat unggahan di media sosial. Salah satunya adalah Presiden pertama RI, Soekarno.

BACA JUGAAyo, Update Status Medsos Beri Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia

1. Jangan mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segita tiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI. (Presiden pertama RI, Soekarno)

2 .Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

BACA JUGAResep Bubur Merah Putih, Makanan Identik di Hari Kemerdekaan RI

3. Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

4. Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua: Satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis!” (Soekarno)

5. Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi gitamu: Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim. Tuhan tidak mengubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya” (Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964)

6. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak. (Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi)

7. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: Berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Soekarno, pidato HUT Kemerdekaan RI pada 1956)

8. Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum kapitalnya merajalela atau kah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” (Soekarno, pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co