Berita Top 5: Jokowi Sulut Bom Waktu, 3 Tokoh Siap Jegal Prabowo

20 September 2020 14:31

GenPI.co - Berita top 5 hari ini berisi antara lain tentang Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Gatot Nurmantyo

1. Jokowi Dianggap Sulut Bom Waktu

Penanganan covid-19 di Indonesia yang tidak beres membuat pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara.

Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap kali berubah-ubah menjadi salah satu sasaran tembaknya. 

Pasalnya, hal ini dinilai dapat menyebabkan bom waktu dan membuat sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menjadi gerah. 

Pandangan Rocky tersebut disampaikan melalui kanal YouTube miliknya.

Menurut dia kebijakan pemerintah kerap kali berubah serta sikap presiden yang tidak mau mendengarkan masukan ahli itu sangat berbahaya. 

Dia juga mengatakan, tidak hanya rakyat saja yang bingung, tetapi menterinya juga ikut bingung.

Lebih lanjut, Rocky juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi sering mengubah kebijakan terkait penanganan covid-19. 

BACA SELENGKAPNYA: Jokowi Dianggap Sulut Bom Waktu, Bahaya Bisa Blunder!

2. Jurus Istana Matikan Anies

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih berbahaya daripada pandemi covid-19. 

Rocky Gerung blak-blakan mengatakan bahwa pihak Istana sedang berupaya mematikan langkah Anies Baswedan dalam jabatannya. 

Saking fokusnya mata istana memandang Anies, pemerintah sampai mulai melupakan tugasnya untuk menghentikan penyebaran covid-19.

"Anies dianggap lebih berbahaya daripada covid-19, makanya Istana berusaha mematikannya. Caranya dengan mengepung Anies seperti yang dilakukan baru-baru ini terkait pemberlakuan PSBB di Jakarta," ungkap Rocky dalam kanal YouTube miliknya, pada Kamis (17/9)

Rocky Gerung juga merujuk dunia internasional yang sudah memberikan rapor buruk buat Indonesia dalam penanganan covid-19, tepatnya menilai Indonesia tidak serius dalam menangani virus corona. 

Namun, pandangan internasional ini berbeda untuk Anies Baswedan. Anies dinilai sangat mendengarkan masukan para pakar sains, sehingga setiap kebijakannya selalu berpijak pada data-data saintis itu.

"Kalau Istana enggak begitu caranya. Mereka hanya melihat perkembangan covid-19. Kalau covid-19 menyenangkan (kurva turun), kebijakannya diambil. Giliran covid-19 ngambek, kebijakannya berubah lagi," ujar Rocky.

BACA SELENGKAPNYA: Ngeri! Ini Jurus Istana Mematikan Langkah Anies Baswedan

3. Demokrat dan PAN Diprediksi Gagal Lolos ke Senayan

Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto memprediksi ada enam partai politik yang akan lolos ke Senayan jika masih menerapkan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) empat persen.

Partai yang lolos ke Senayan adalah PDIP, Gerindra, Golkar, PKS, PKB dan PSI.

“Jika pemilu digelar saat ini, elektabilitas PDIP masih tetap nomor satu dan enam parpol lolos ambang batas 4 persen, termasuk PSI yang tidak memiliki kursi pada Pemilu 2019,” ujar Dendik saat menjelaskan survei terkini Polmatrix Indonesia, Selasa (16/9).

Dendik menjelaskan, PDIP masih berada di puncak meskipun elektabilitasnya turun dari 33,3 persen dalam survei sebelumnya pada Mei 2020 menjadi 28,7 persen.

Di posisi kedua, ada Partai Gerindra, dari 13,7 persen menjadi 13,9 persen.

Selanjutnya, Partai Golkar, 9,7 persen menjadi 8,4 persen, PKS dari 5,4 persen menjadi 5,8 persen, PKB dari 6,7 persen menjadi 5,3 persen, dan PSI dari 4,3 persen menjadi 4,5 persen.

Dendik memerinci, posisi PDIP tetap di puncak karena menjadi partai politik utama di dalam pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin.

BACA SELENGKAPNYA: Diprediksi 6 Parpol Lolos ke Senayan, Demokrat dan PAN Out

4. Ruhut Sindir Gatot Nurmantyo

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo disebut-sebut bakal maju bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sinyal dianggap makin kuat karena Gatot menjadi salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Banyak pihak menilai Gatot menggunakan KAMI sebagai pemanasan menjelang Pilpres 2024.

Politikus PDIP Ruhut Sitompul pun tidak mempermasalahkan apabila mantan Panglima TNI itu ingin meramaikan Pilpres 2024.

Namun, Ruhut menekankan arti penting perundang-undangan bagi siapa pun, termasuk Gatot.

"Saya (berpendapat) Pak Gatot atau siapa pun yang mau maju, atau yang mendukung, kita negara yang berdasarkan hukum. Ada undang-undangnya,” kata Ruhut dikutip dari Ngomongin Politik (NgomPol) di kanal YouTube JPNN.com, Sabtu (19/9).

Ruhut berharap siapa pun mengurungkan diri maju pilpres apabila melanggar perundang-undangan.

BACA SELENGKAPNYA: Gatot Nurmantyo Mau Jadi Calon Presiden? Ucapan Ruhut Jleb Banget

5. 3 Tokoh Siap Jegal Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi kandidat terkuat untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Survei yang dilakukan beberapa lembaga selalu menempatkan Prabowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

Misalnya, survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia pada 1-10 September 2020.

Dalam survei itu, elektabilitas Prabowo Subianto menembus angka 18,5 persen.

Namun, Prabowo harus waspada. Sebab, setidaknya tiga tokoh beken siap menjegal elektabilitas Prabowo.

Salah satunya ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mempunyai elektabilitas 13,9 persen.

Tokoh lain yang berpotensi menyalip elektabilitas Prabowo ialah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

BACA SELENGKAPNYA: 3 Tokoh Siap Menjegal, Prabowo Subianto Terancam Terjungkal (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co