GenPI.co - Kurang piknik atau hiburan biasanya dikaitkan dengan orang yang sedang stres. Ketika ada teman yang mengeluh stres, biasanya kamu akan menyebutnya kurang piknik.
Namun, anggapan tersebut teryata tidak sepenuhnya benar dari sisi psikologi. Hal ini dijelaskan oleh psikolog klinis, Hertha Christabelle, M.Psi. dalam acara Banyu Comm Brunch Talk yang bertema "Merawat Kesehatan Mental Selama Pandemi".
BACA JUGA: Seram, Gangguan Mental Mengancam di Tengah Pandemi
“Pemicu stres itu macam-macam, bukan berarti karena kurang piknik,” kata Hertha.
Hertha mengatakan, stres yang disebabkan oleh kurang piknik biasanya dialami oleh orang yang suka bepergian dan berada di keramaian. Sementara, bagi orang yang lebih suka berada di rumah, hal ini tidak berlaku.
“Tergantung orang itu suka piknik atau enggak,” lanjutnya.
Di masa pandemi seperti saat ini, Hertha pun tak menampik bahwa banyak orang yang merasa stres karena tidak bisa bepergian dan berkumpul dengan teman-teman.
Namun, hal ini rupanya bisa menjadi kondisi yang menyenangkan bagi orang yang senang menyendiri di rumah.
“Bagi orang yang senang di rumah dan nggak suka keramaian, masa pandemi itu menyenangkan,” jelas Hertha.
BACA JUGA: Jika Anak Sakit Selama masa Pandemi, Haruskah Dibawa ke Dokter?
Sebaliknya, piknik atau bepergian ke tempat ramai justru bisa menjadi sesuatu yang dibenci dan menjadi pemicu stres bagi seseorang. Maka dari itu, Hertha mengatakan bahwa piknik tidak selalu bisa mengatasi stres.
“Karena ada juga orang yang enggak suka piknik atau keluar rumah, ketika mereka pergi malah jadi stres,” papar Hertha.
Lebih lanjut, Hertha menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres. Kuncinya adalah melakukan kegiatan yang menurut kalian menyenangkan dan bisa menenangkan pikiran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News